Cara membuat produk digital sendiri dari nol

Membuat dan menjual produk digital bisa menjadi cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif tanpa perlu mengurus stok barang atau pengiriman.

Selain modal yang relatif kecil dan potensi keuntungan yang besar, produk digital juga memungkinkan Anda berbagi ide atau keahlian Anda kepada lebih banyak orang.

Kali ini, kami akan membantu Anda memahami langkah-langkah membuat produk digital, meluncurkannya, dan mengembangkannya menjadi bisnis jangka panjang.

Baik sebagai content creator, pekerja profesional, maupun sekadar hobi, Anda akan mempelajari cara mengubah pengetahuan dan skill Anda menjadi produk digital yang laku dijual. Yuk, langsung simak di bawah ini!

Apa itu produk digital?

Produk digital adalah barang yang bisa Anda jual secara online dan bisa langsung didownload oleh pelanggan, seperti ebook, kursus, template, dan software.

1. Temukan ide produk

Langkah pertama dalam membuat produk digital adalah menemukan ide yang potensial. Produk digital yang baik tidak hanya layak dijual, tapi juga mampu mengatasi masalah target audiens. Jadi, usahakan untuk mencari titik temu antara keahlian Anda dan keinginan audiens.

Berikut beberapa cara efektif untuk menemukan ide baru:

Lihat pengalaman yang dimiliki

Anggap pengetahuan dan keahlian pribadi Anda sebagai hal yang benar-benar berharga.

  • Keahlian Anda. Masalah apa yang sudah pernah Anda selesaikan? Jalan pintas apa yang Anda temukan? Proses apa yang berhasil Anda perbaiki? Kemungkinan besar, orang lain juga membutuhkan pengetahuan ini.
  • Pengalaman Anda. Target besar apa yang sudah Anda capai? Tantangan apa saja yang pernah Anda lewati? Perjalanan menuju hasil tersebut bisa menjadi materi yang bermanfaat untuk dipelajari oleh orang lain.
  • Pengalaman mengajar. Apakah Anda sering diminta untuk mengajarkan topik tertentu? Kalau Anda sering menerima permintaan serupa, topik tersebut bisa Anda ubah menjadi produk digital.

Dengarkan audiens Anda

Sering kali, calon audiens Anda sebenarnya sudah memberi petunjuk tentang apa yang mereka butuhkan.

  • Pantau media sosial. Cek grup Facebook, Twitter (X), hingga forum online untuk melihat masalah umum yang sering ditanyakan orang.
  • Baca komentar orang-orang. Telusuri komentar di media sosial dan konten orang lain. Cari apakah ada komentar seperti “Saya berharap ada yang…” atau “Ada yang tahu cara…”.
  • Temukan pertanyaan umum. Baca DM, email, atau riwayat percakapan Anda. Biasanya, ada pola pertanyaan yang sering muncul dan bisa dijadikan inspirasi ide produk.

Cari tahu apa yang kurang

Ide bagus sering muncul dari hal-hal yang masih belum tersedia di pasar.

  • Buat tool yang lebih praktis. Pahami di area mana orang-orang masih harus menggunakan beberapa tool untuk mengerjakan satu tugas. Nah, Anda bisa membuat satu versi yang lebih lengkap dan efisien.
  • Tingkatkan proses yang sudah kuno. Lihat apakah ada cara kerja tradisional yang masih kurang efisien dan bisa ditingkatkan, misalnya mengganti input manual dengan sistem otomatis berbasis foto dan AI.
  • Temukan celah harga strategis. Apakah ada tingkatan harga yang belum dimanfaatkan dengan produk lain? Misalnya, kalau sudah ada tutorial YouTube gratis dan program pelatihan berbiaya jutaan, Anda bisa menjual kursus online seharga Rp500.000.

Lihat kembali konten yang sudah ada

Kalau sudah sering membuat konten di blog, media sosial, atau YouTube, sebenarnya Anda sudah punya ide yang potensial.

  • Perhatikan konten yang paling ramai. Lihat postingan, video, atau artikel Anda yang paling banyak mendapatkan komentar, like, atau share. Data ini bisa menunjukkan topik yang paling menarik bagi audiens Anda.
  • Baca komentar followers. Lihat komentar yang sering muncul dalam konten Anda. Pertanyaan atau keluhan yang sering disampaikan orang bisa Anda jadikan inspirasi.
  • Kembangkan konten yang sudah ada. Lihat apakah ada topik yang bisa dikembangkan lebih jauh. Misalnya, artikel blog bisa diubah menjadi kursus online, atau video singkat bisa dikembangkan menjadi ebook atau template.

Pelajari cara yang dilakukan orang lain

Melihat strategi orang lain bukan berarti menirunya mentah-mentah, melainkan belajar dari hal-hal yang sudah terbukti berhasil.

  • Cari tahu apa yang bisa ditingkatkan. Temukan produk digital yang populer di bidang Anda, lalu pikirkan bagaimana Anda bisa menghadirkan versi yang lebih baik, lebih praktis, atau lebih lengkap.
  • Amati niche lain. Coba lihat ide-ide menarik di industri lain dan pikirkan bagaimana konsepnya bisa diterapkan untuk audiens Anda.
  • Eksperimen dengan format baru. Misalnya, ubah artikel blog menjadi ebook panduan lengkap, atau kembangkan video tutorial menjadi kursus online. Format baru bisa membuka peluang baru dengan isi yang sama.

Pikirkan peluang jangka panjangnya

Agar produk digital Anda tetap relevan, penting untuk memikirkan tren dan perubahan di masa depan.

  • Ikuti perkembangan industri. Amati perubahan yang sedang terjadi di bidang Anda. Apakah ada teknologi, cara kerja, atau kebutuhan baru yang mulai muncul?
  • Manfaatkan teknologi baru. Misalnya, AI bisa membantu Anda membuat solusi baru untuk masalah yang sudah lama ada. Anda bahkan bisa membuat kursus online yang mengajarkan orang cara menggunakan tool AI tersebut.
  • Prediksi kebutuhan skill di masa depan. Pikirkan skill yang sekiranya akan banyak dicari orang dalam 1-2 tahun ke depan. Kalau Anda bisa menjadi yang pertama memberikan solusi atau pelatihannya, produk Anda akan punya nilai lebih.

Lakukan brainstorming ide

Sekarang, waktunya menuangkan semua ide Anda ke dalam bentuk yang lebih konkret.

Luangkan waktu khusus untuk mencatat semua ide yang muncul. Jangan buru-buru menilai apakah idenya bagus atau tidak; tulis saja semuanya dulu.

Setelah terkumpul, beri nilai tiap ide dari 1–5 berdasarkan tiga hal: seberapa cocok ide tersebut dengan kemampuan Anda, apakah ada permintaan pasar yang cukup tinggi, dan seberapa besar usaha yang diperlukan untuk membuatnya.

Kemudian, pilih tiga ide yang paling potensial untuk diuji lebih lanjut. Ingat, tujuan Anda adalah menemukan titik tengah antara keahlian yang dimiliki dan kebutuhan nyata audiens Anda.

Apabila membutuhkan inspirasi, simak artikel kami tentang contoh produk digital yang laku dijual.

2. Lakukan riset pasar

Setelah Anda punya beberapa ide produk untuk dipertimbangkan, langkah berikutnya adalah memastikan apakah ide tersebut memang layak dijalankan.

Riset pasar penting untuk membantu Anda menemukan potensi masalah sejak awal, menyempurnakan ide berdasarkan masukan audiens, dan memastikan ada permintaan pasar untuk produk Anda sebelum mencurahkan terlalu banyak waktu dan tenaga.

Jangan sampai Anda menghabiskan waktu berbulan-bulan membuat produk yang ternyata tidak diminati audiens.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguji ide Anda:

  • Amati tren pencarian. Gunakan Google Trends untuk melihat seberapa banyak orang mencari topik terkait produk Anda. Data ini bisa menunjukkan apakah minat pasar sedang meningkat, menurun, atau hanya musiman. Idealnya, pilih ide dengan tren yang stabil atau terus meningkat.
  • Pelajari kompetitor Anda. Lihat bisnis atau kreator lain yang menjual produk serupa. Perhatikan harga yang mereka tetapkan, cara mereka menyajikan produknya, serta ulasan dari pelanggan mereka. Dari situ, Anda bisa melihat strategi apa yang berhasil dan peluang apa yang belum dimanfaatkan.
  • Buat profil pelanggan ideal. Catat karakteristik calon pelanggan Anda, mulai dari usia, minat, hingga masalah yang mereka hadapi. Profil ini akan membantu Anda memahami platform dan cara terbaik untuk memasarkan produk Anda.
  • Perhatikan percakapan di internet. Lihat apa yang dibicarakan orang di media sosial, grup online, atau forum seputar produk serupa untuk mengetahui fitur yang paling mereka cari dan masalah apa yang belum terpecahkan.
  • Ajak bicara calon pelanggan. Kalau memungkinkan, jangkau langsung orang-orang yang sudah tertarik pada produk serupa. Ajak mengobrol tentang kebutuhan, harapan, dan pendapat mereka tentang ide produk Anda.
  • Kumpulkan masukan secara aktif. Bagikan konten tentang ide Anda di media sosial yang paling ramai digunakan oleh target audiens Anda. Mulai diskusi, tanggapi komentar, dan gunakan masukan mereka untuk memvalidasi ide Anda sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

3. Rencanakan produk Anda

Setelah memiliki gambaran tentang jenis produk digital yang ingin dibuat, Anda perlu menyusun rencana agar produk tersebut benar-benar menarik bagi audiens Anda.

Mulai dari tujuan yang ingin dicapai

Pikirkan dulu apa yang ingin dicapai oleh calon pelanggan Anda. Apakah mereka ingin belajar skill baru, menyelesaikan masalah tertentu, atau memulai bisnis dari rumah?

Produk Anda sebaiknya membantu mereka berkembang dari posisi saat ini menuju hasil yang mereka inginkan.

Tentukan konsep utamanya

Rencanakan alur pembelajaran atau pengalaman pengguna Anda dari awal hingga akhir, dengan setiap langkah yang saling terhubung untuk membantu mereka mencapai tujuannya.

Misalnya, kalau Anda membuat kursus tentang Instagram marketing, urutannya bisa seperti ini:

  1. Memahami fitur dan tool dasar
  2. Mengenal berbagai jenis konten
  3. Membuat profil yang menarik
  4. Riset audiens dan perilaku mereka
  5. Membuat kalender konten sederhana
  6. Membangun gaya komunikasi yang khas
  7. Berinteraksi dengan audiens secara konsisten
  8. Bekerja sama dengan brand atau kreator lain yang relevan

Untuk produk berbasis software, prinsipnya serupa, yaitu memastikan setiap fitur mengalir dengan alami dan mudah dipahami oleh pengguna.

Contohnya, kalau Anda mengembangkan tool penjadwalan media sosial, alur penggunaannya bisa seperti ini:

  1. Membuat akun dengan cepat menggunakan email atau login media sosial
  2. Menghubungkan akun media sosial dalam satu klik
  3. Menjadwalkan postingan pertama
  4. Mengatur kalender tanpa repot dengan drag-and-drop
  5. Melihat performa melalui dashboard analitik
  6. Mendapatkan rekomendasi otomatis berdasarkan data dan tren

Sediakan beberapa versi materi

Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Jadi, sebaiknya sediakan beberapa bentuk materi agar pengguna tidak cepat bosan.

Misalnya, kalau Anda membuat kursus Instagram marketing dengan panduan langkah demi langkah, sertakan juga screenshot di setiap tahapnya. Kalau ingin lebih interaktif, buat video tutorial yang menampilkan proses langsung sambil menjelaskan setiap langkah dengan suara Anda.

Dengan begitu, audiens bisa membaca, menonton, dan mendengarkan materi secara bersamaan sehingga pembelajarannya lebih mudah diikuti.

Anda bisa melihat contohnya dari Lizzie Studio, yang menyediakan pola menjahit dalam format PDF yang bisa didownload, lalu melengkapinya dengan video instruksi untuk memudahkan pengguna mengikuti setiap tahap.

Potongan video Lizzie Studio yang menampilkan pola jahit

Beberapa bentuk materi yang bisa Anda pertimbangkan meliputi:

Konten tertulis

  • Tutorial langkah demi langkah
  • Checklist sederhana
  • Studi kasus dengan contoh nyata
  • Lembar kerja (worksheet)

Konten visual

  • Screenshot yang menjelaskan tiap langkah
  • Foto sebelum dan sesudah (before-after)
  • Bagan atau grafik penjelas
  • Video tutorial

Konten audio

  • Wawancara dengan praktisi atau ahli
  • Sesi tanya jawab
  • Kisah sukses pengguna
  • Rekaman sesi brainstorming atau diskusi

Tool digital

  • Kalkulator interaktif
  • Spreadsheet dengan rumus bawaan
  • Template desain siap pakai
  • Aplikasi atau tool pembelajaran interaktif

Susun materi agar mudah dipahami

Untuk kursus atau ebook, buat materi yang singkat dan fokus pada satu skill dalam setiap bab. Dengan begitu, pengguna akan merasa berhasil mendapatkan pencapaian, yang bisa membangun kepercayaan diri mereka secara bertahap.

Untuk software atau template, pastikan setiap fitur memiliki fungsi yang jelas dan mudah diikuti. Tujuannya adalah membantu pengguna beralih dari satu langkah ke langkah berikutnya tanpa merasa kewalahan.

Anda pasti tidak ingin membuat audiens merasa bingung dan kehilangan arah saat menggunakan produk Anda, kan? Jadi, semakin mudah mereka memahami alurnya, semakin tinggi pula kemungkinan mereka merekomendasikannya ke orang lain.

4. Mulai buat produk digital Anda

Produk digital yang bagus harus benar-benar bermanfaat bagi pengguna sekaligus mudah digunakan. Dua hal inilah yang harus Anda utamakan saat membuatnya.

Berikut beberapa cara untuk mulai membuat produk digital Anda sendiri:

Membuat ebook

Membuat ebook dimulai dari mengatur kontennya agar mengalir dengan baik dan mudah dibaca. Pastikan setiap bab memiliki alur yang jelas, gunakan bahasa yang ringan, dan tambahkan sentuhan desain yang menarik.

Beberapa tool populer yang bisa membantu Anda membuat ebook profesional antara lain Canva, Adobe, dan Designrr. Tool-tool ini bisa membantu Anda mengatur tampilan dan layout ebook sehingga Anda bisa fokus menulis konten yang berkualitas.

Sebagai inspirasi, Anda bisa melihat Mama World dengan koleksi ebooknya tentang menyapih bayi. Kontennya disusun sederhana dan rapi, cocok untuk para ibu yang sibuk dan ingin belajar dengan cepat.

Halaman ebook di website Mama World

Membuat software

Kalau berencana membuat software, hal pertama yang perlu Anda pikirkan adalah: masalah apa yang ingin Anda selesaikan untuk pengguna? Setelah itu, buat daftar fitur utama yang akan membantu pengguna mencapai tujuannya dengan mudah.

Untungnya, sekarang ini Anda tidak harus memiliki skill coding tingkat lanjut untuk membuat software yang berfungsi penuh. Ada banyak tool online yang bisa membantu Anda membuat produk digital hanya dengan mendeskripsikan ide yang Anda miliki, dan sisanya akan dibantu oleh AI.

Menyusun kursus online

Untuk membuat kursus online, Anda perlu menyusun materi yang mudah dipahami dan menarik untuk diikuti. Bagi pengetahuan Anda menjadi beberapa bagian kecil agar peserta bisa belajar langkah demi langkah tanpa merasa kewalahan.

Gunakan platform seperti Teachable untuk membuat dan menjual kursus, atau Kajabi kalau Anda ingin solusi lengkap yang juga mencakup tool pemasaran.

Sebagai contoh, The Pickleball Experience menyusun kursus mereka dengan 40 latihan praktis untuk membantu pemain meningkatkan kemampuan dan mengatasi kelemahannya. Struktur seperti ini bisa Anda jadikan acuan.

Halaman website The Pickleball Experience yang menampilkan ebook tentang latihan

Membuat template

Template termasuk salah satu produk digital yang paling populer karena praktis dan mudah digunakan. Contohnya bisa berupa template desain media sosial, halaman jurnal yang bisa dicetak, hingga pola kerajinan tangan.

Template yang baik harus menyediakan cukup detail untuk membantu pengguna, tapi tetap fleksibel agar bisa disesuaikan dengan gaya pribadi mereka.

Canva cocok untuk membuat berbagai jenis template visual, sedangkan Adobe Illustrator dan Inkscape bisa Anda gunakan untuk membuat pola atau desain kerajinan tangan.

Salah satu contoh template digital yang bisa dijadikan inspirasi adalah milik Lizzie Studio, yang menjual pola jahit untuk gaun, rompi, dan rok. Semua pola tersebut disusun dalam cara yang mudah diikuti, bahkan oleh pemula.

Halaman website Lizzie Studio yang menampilkan pola jahit sebagai produk digital

5. Siapkan platform jualan

Setelah produk digital Anda siap, langkah berikutnya adalah menyiapkan tempat untuk menjualnya. Anda bisa mulai dari marketplace, tapi kami merekomendasikan berjualan produk digital lewat website sendiri.

Dengan website, Anda bebas mengatur tampilannya sesuai keinginan, menentukan cara berkomunikasi dengan pelanggan, dan tidak bergantung pada algoritma media sosial atau kebijakan marketplace. Website juga bisa menjadi fondasi utama untuk mengembangkan bisnis digital dan membangun branding secara profesional.

  • Gunakan website builder Hostinger. Dengan bantuan AI, Anda bisa membuat toko online dalam hitungan menit tanpa perlu keahlian teknis apa pun.
  • Tampilkan produk Anda sebaik mungkin. Buat deskripsi yang jelas dan menarik dengan menekankan manfaat produk Anda bagi pengguna. Anda bisa memanfaatkan AI Writer di website builder Hostinger untuk membantu menulis deskripsi yang lebih persuasif. Jangan lupa tambahkan foto atau video HD agar lebih profesional.
  • Tentukan harga yang sesuai. Bandingkan harga produk serupa di pasaran, lalu tentukan harga yang masuk akal bagi Anda dan pelanggan. Untuk menarik lebih banyak pembeli, Anda juga bisa menawarkan beberapa paket harga dengan manfaat yang berbeda.
  • Siapkan metode pembelian yang praktis. Pastikan pelanggan bisa melakukan pembayaran dengan cepat dan mudah, serta langsung mengakses produk mereka setelah transaksi selesai. Dengan AI website builder kami, Anda bisa menyiapkan sistem pembayaran otomatis dan download instan tanpa ribet.
  • Optimasi website agar mudah ditemukan. Gunakan Google Keyword Planner untuk menemukan kata kunci yang sering dicari calon pelanggan, lalu letakkan secara strategis di seluruh halaman website agar lebih mudah ditemukan lewat mesin pencari.
  • Sediakan dukungan pelanggan. Permudah komunikasi dengan pembeli melalui email atau WhatsApp agar mereka bisa langsung bertanya kalau membutuhkan bantuan. Selain itu, siapkan bagian FAQ untuk menampilkan pertanyaan yang sering diajukan.

6. Terapkan strategi pemasaran yang tepat

Apa pun jenis produk digital yang Anda buat, baik kursus online, aplikasi, ebook, maupun template, semuanya membutuhkan strategi pemasaran yang efektif agar bisa menjangkau audiens yang tepat.

Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk memperkenalkan produk digital Anda kepada calon pelanggan:

Dapatkan audiens di media sosial

Media sosial adalah tempat paling cepat untuk memperkenalkan produk dan menarik calon pelanggan baru.

Berikut tips dari kami untuk membangun audiens di media sosial:

  • Pilih platform yang paling relevan. Daripada menggunakan banyak media sosial sekaligus, pilih satu platform tempat target audiens Anda berkumpul. Misalnya, kalau menjual template desain, Instagram atau Pinterest bisa menjadi opsi terbaik. Apabila menawarkan kursus coding atau pengembangan diri, LinkedIn dan X (Twitter) bisa lebih cocok.
  • Bagikan konten yang bermanfaat. Ceritakan proses pembuatan produk Anda, bagikan tips singkat, atau kisah kecil di balik perjalanan Anda. Cara ini membantu audiens merasa lebih dekat dan membuat mereka penasaran dengan produk yang akan Anda luncurkan.

Bangun branding melalui website

Website bukan hanya tempat jualan, melainkan juga media untuk menunjukkan keahlian Anda dan membangun kepercayaan calon pelanggan. Apabila dioptimalkan dengan benar, website bisa berfungsi sebagai asisten toko yang selalu tersedia untuk produk digital Anda.

Berikut langkah optimasi yang bisa Anda lakukan:

  • Tulis konten yang menarik dan relevan. Buat artikel, studi kasus, atau video tutorial yang menjawab kebutuhan audiens. Semakin banyak manfaat yang Anda berikan, semakin besar peluang mereka percaya pada kualitas produk Anda.
  • Terapkan alur pembelian yang mudah. Siapkan halaman pembelian yang mudah diakses, dan buat alur pembelian yang mudah diikuti. Sertakan juga contoh gratis atau demo produk agar pengunjung bisa mencoba dulu sebelum membeli.

Buat email list

Newsletter email membantu Anda menjalin hubungan langsung dengan audiens. Untuk memaksimalkannya, buat email list atau daftar email yang mencakup subscriber yang benar-benar tertarik dengan produk Anda.

Berikut langkah-langkah untuk memulainya

  • Tawarkan konten gratis yang bermanfaat. Buat panduan singkat, checklist, atau bab gratis dari ebook Anda yang membantu menyelesaikan masalah audiens. Gunakan konten gratis ini sebagai imbalan bagi pengunjung yang bersedia membagikan alamat email mereka.
  • Sediakan formulir pendaftaran yang efektif. Cukup minta nama dan alamat email pengunjung, lalu jelaskan manfaat atau konten gratis yang akan mereka dapatkan. Gunakan ajakan yang jelas dan menarik agar lebih banyak orang mau mendaftar.

Sebagai inspirasi, lihat website dr. Pamela Dragos. Ia menawarkan panduan gratis untuk membantu pemilik hewan memahami penyebab umum penyakit pada peliharaan mereka. Dari situ, ia mendapatkan daftar email yang tertarget, kemudian menawarkan layanan konsultasi berbayar bagi pelanggan yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut.

Formulir pendaftaran email newsletter di website dr. Pamela Dragos

Apabila membutuhkan panduan lebih lanjut, Anda bisa membaca artikel kami tentang cara membangun email list yang efektif.

Jaga komunikasi lewat email

Setelah orang bergabung ke email list Anda, kirimkan email secara rutin untuk menjaga hubungan agar mereka tetap tertarik dengan produk Anda.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga komunikasi dengan subscriber termasuk:

  • Mengirim email sambutan yang ramah. Buat rangkaian email sambutan yang ramah dan bermanfaat untuk memberikan kesan pertama yang baik. Ceritakan sedikit tentang siapa Anda, apa yang Anda tawarkan, dan bagaimana produk Anda bisa membantu mereka.
  • Minta masukan dan ajak pembaca untuk terlibat. Jangan hanya mengirim email promosi; tanyakan pendapat pembaca, buat survei singkat, dan ajak mereka untuk membalas email Anda. Gunakan masukan ini untuk meningkatkan produk Anda dan membuat konten yang benar-benar mereka inginkan.

7. Luncurkan produk digital Anda

Setelah memiliki audiens di media sosial dan membangun email list yang aktif, sekarang saatnya mengajak mereka untuk menjadi pelanggan Anda.

Berikut langkah-langkah yang bisa membantu peluncuran produk Anda berjalan lancar:

  • Bangun rasa penasaran sebelum peluncuran. Bagikan cuplikan produk, demo singkat, bocoran fitur-fitur unggulan, atau sampel gratis. Ceritakan kapan produk akan dirilis dan adakah promo menarik untuk pembeli pertama.
  • Manfaatkan momentum saat peluncuran. Di hari peluncuran, umumkan produk Anda melalui email dan media sosial. Anda juga bisa menambahkan penawaran spesial, seperti bonus untuk 20 pembeli pertama, diskon terbatas, materi pelengkap, atau konsultasi eksklusif.
  • Tampilkan testimoni pengguna. Beberapa hari setelah peluncuran, tunjukkan pengalaman positif pelanggan setelah menggunakan produk Anda. Cerita seperti ini bisa membantu calon pembeli lain melihat manfaat produk Anda dengan lebih jelas.
  • Bangun rasa urgensi. Berikan batas waktu untuk harga khusus atau bonus yang Anda tawarkan, dan jelaskan secara spesifik kesempatan yang akan mereka lewatkan kalau tidak mendapatkannya.
  • Berikan pengingat terakhir. Kirim email atau postingan pengingat beberapa hari sebelum promo berakhir. Simulasikan kenaikan harga yang akan terjadi setelah peluncuran, dan pertimbangkan untuk mengadakan sesi tanya jawab singkat untuk menjawab keraguan calon pembeli.

8. Dapatkan dan terapkan masukan dari pelanggan

Setelah peluncuran, jangan lewatkan peluang untuk mengembangkan usaha Anda menjadi bisnis yang sukses.

Dengarkan masukan dari pelanggan untuk mengetahui hal-hal yang bisa ditingkatkan dan bagaimana produk Anda bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Berikut beberapa cara untuk mendapatkan dan menerapkan masukan dari pelanggan:

Siapkan sistem untuk menerima masukan

  • Analisis data dari website. Gunakan tool seperti Google Analytics untuk melihat data interaksi pengunjung dengan website Anda. Cek halaman mana yang paling sering dikunjungi, di bagian mana mereka sering keluar, dan konten apa yang paling menarik perhatian. Data ini bisa membantu Anda lebih memahami kebutuhan pengguna.
  • Manfaatkan media sosial. Baca komentar, buat polling, atau amati diskusi di kolom komentar Anda. Dari sana, Anda bisa menemukan ide baru atau mencari tahu bagian produk mana yang paling disukai audiens.
  • Kirim survei singkat. Manfaatkan email list Anda untuk meminta pendapat secara langsung dari pelanggan. Tanyakan apa yang mereka sukai, bagian mana yang perlu ditingkatkan, dan apa yang ingin mereka lihat dalam update berikutnya.

Lakukan perbaikan penting

  • Kelompokkan masukan berdasarkan tema. Kategorikan tanggapan berdasarkan topik serupa agar lebih mudah menemukan pola atau masalah yang sering muncul. Tinjau kembali masukan ini setiap bulan atau kuartal untuk merencanakan update.
  • Prioritaskan perbaikan utama. Utamakan hal-hal yang paling berpengaruh terhadap pengalaman pengguna atau yang sering disebut oleh banyak orang.
  • Uji pembaruan sebelum dirilis. Terapkan perubahan atau fitur baru ke sekelompok kecil pengguna dulu agar Anda bisa menilai apakah pembaruan tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Siap membuat produk digital Anda sendiri?

Kalau sudah sampai di tahap ini, artinya Anda sudah memiliki gambaran yang lebih jelas tentang cara membuat, memasarkan, dan mengembangkan produk digital sendiri. Sekarang saatnya mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya.

Coba lihat kembali hasil brainstorming di langkah pertama. Ingat, kuncinya bukan hanya ide yang bagus, melainkan juga bagaimana Anda bisa memadukan kemampuan Anda dengan kebutuhan audiens.

Anda bisa belajar dari yang sudah sukses, seperti Lizzie Studio, Mama World, dan The Pickleball Experience. Ketiganya berhasil membangun bisnis digital dari nol dan mengembangkannya secara profesional menggunakan Website Builder Hostinger.

Nah, kalau sudah menemukan ide yang pas, Anda juga bisa mulai membuat website sendiri dengan website builder kami.

Tool ini akan membantu Anda membuat toko online profesional, menerima pembayaran, dan mengirimkan produk digital secara otomatis, tanpa perlu menguasai skill teknis tingkat lanjut.

Tanya jawab (FAQ) cara membuat produk digital

Bagaimana cara menjual produk digital secara online?

Bagikan konten yang bermanfaat di media sosial untuk menunjukkan bagaimana produk Anda bisa membantu menyelesaikan masalah tertentu. Setelah itu, buat website menggunakan website builder Hostinger untuk menampilkan produk dan membangun email list agar bisa terhubung langsung dengan calon pelanggan.

Bagaimana cara mendapatkan masukan untuk produk digital?

Beri akses awal kepada sekelompok kecil pengguna untuk mencoba produk Anda. Sebagai gantinya, mintalah masukan jujur dari mereka. Sediakan cara yang mudah untuk berbagi pendapat, misalnya survei singkat, polling, atau percakapan lewat email dan media sosial.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk digital?

Sebagian besar produk digital membutuhkan waktu antara 2-8 bulan untuk dikembangkan, tergantung pada tingkat kerumitannya, serta apakah Anda mampu mengerjakannya sendiri atau perlu bekerja sama dengan orang lain.

Author
Penulis

Faradilla Ayunindya

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, sudah berpengalaman selama 10 tahun sebagai linguist dan 5 tahun sebagai Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca mengatasi masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.