Cara membuat kursus online dari nol, lengkap dengan tips dan strateginya

Membuat materi kursus online memang bukan hal yang mudah, apalagi kalau Anda baru pertama kali mencobanya. Tapi tenang, dengan metode yang tepat, prosesnya akan terasa lebih mudah dan memberikan hasil yang memuaskan.
Kalau Anda senang berbagi ilmu atau mengajarkan skill baru, artikel ini akan menjelaskan cara membuat kursus online untuk membantu Anda menyalurkan pengetahuan tersebut.
Kami akan memberikan panduan lengkapnya, mulai dari perencanaan hingga strategi khusus untuk membuat kursus Anda lebih menarik dan menyenangkan bagi peserta.
Apa yang dimaksud dengan kursus online?
Kursus online adalah format pembelajaran berbasis internet yang biasanya mencakup sesi langsung atau rekaman sesi yang disiapkan oleh orang-orang profesional di bidangnya. Kursus ini mencakup berbagai topik dan memungkinkan proses belajar yang fleksibel sehingga bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Cara membuat kursus online dalam 9 langkah
Kami akan menjelaskan langkah-langkah membuat kursus online di bagian ini, serta membagikan tips dari para ahli tentang pengalaman mereka membuat kursus online dan menjangkau lebih banyak peserta dengan kursusnya.
Langkah 1: Pilih topik kursus
Topik akan menjadi hal utama yang menentukan alur pembuatan kursus online Anda. Pilihlah topik yang Anda kuasai dan sukai, serta yang sekiranya menarik bagi target audiens. Tanyakan hal berikut pada diri Anda untuk membantu Anda menentukan topik kursus yang tepat:
- Apa keahlian utama yang Anda kuasai dengan baik?
- Apa topik atau bidang yang membuat Anda paling antusias?
- Menurut rekan kerja atau mentor Anda, apa yang menjadi kekuatan utama Anda di industri ini, dan di mana Anda bisa memberikan dampak terbesar?

Topik yang Anda pilih bisa sangat memengaruhi kesuksesan kursus Anda. Meskipun prosesnya bisa cukup menantang, ingat bahwa Anda punya pengetahuan yang bermanfaat untuk dibagikan. Akan selalu ada audiens di luar sana yang membutuhkan pengetahuan Anda; jadi, pilihlah topik kursus dengan cermat dan tidak perlu terburu-buru.
Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Saya mengambil inspirasi alur pembelajaran untuk Think In Italian dari berbagai buku pelajaran yang ada, lalu menyesuaikannya untuk mengajarkan tata bahasa baru secara bertahap. Saya juga banyak melakukan riset di blog dan YouTube untuk melihat bagaimana kursus-kursus serupa membahas topik ini, dan apakah ada minat yang cukup tinggi dari orang-orang.
Langkah 2: Cari tahu popularitas topik
Untuk membuat kursus online yang diminati peserta, pastikan topik pilihan Anda memiliki permintaan pasar yang tinggi. Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan riset kata kunci.
Dalam proses ini, Anda mengecek volume pencarian terkait topik kursus Anda untuk mencari tahu popularitasnya. Beberapa tool yang bisa digunakan adalah Google Keyword Planner, Ahrefs, atau Google Trends.
Di Google Trends, misalnya, cukup masukkan kata kunci Anda untuk melihat seberapa sering orang mencari istilah tersebut di Google. Tool ini kemudian akan menampilkan grafik popularitas kata kunci selama periode tertentu di wilayah tertentu.

Anda juga bisa membandingkan dua kata kunci untuk melihat mana yang lebih populer.
Contohnya, kata kunci digital marketing memiliki volume pencarian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kata kunci social media marketing. Hal ini menunjukkan bahwa digital marketing lebih berpotensi menjadi topik kursus yang banyak dicari oleh audiens.

Langkah 3: Kenali target audiens
Target audiens adalah orang-orang yang kemungkinan paling tertarik dengan kursus Anda. Dengan mengenali siapa mereka, Anda bisa membangun brand secara lebih efektif dan menyusun strategi marketing yang lebih terarah.
Proses ini mencakup dua tahap: mencari tahu siapa mereka, serta memahami masalah utama yang mereka hadapi.
Tentukan target audiens yang jelas
Menentukan target audiens yang jelas akan membantu Anda merancang kursus online dengan lebih tepat dan memilih metode penyampaian yang paling efektif. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi audiens target Anda adalah:
- Demografis – usia, jenis kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, dan lokasi audiens.
- Geografis – negara, kota, atau kelompok masyarakat tempat mereka tinggal.
- Psikografis – minat, nilai, sikap, dan gaya hidup target audiens.
- Perilaku – kebiasaan online, pola pembelian, dan jenis media yang paling banyak mereka konsumsi.
Misalnya, audiens Anda bisa terdiri dari orang dewasa muda berusia 25-35 tahun yang tinggal di kota besar, pendidikan terakhir sarjana, tertarik pada topik pengembangan diri, dan aktif di media sosial.
Mengetahui hal-hal ini akan membantu Anda menyesuaikan materi kursus agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.
Cari tahu kesulitan utama calon peserta Anda
Setelah mengetahui audiens Anda, langkah selanjutnya adalah memahami tantangan atau masalah utama yang mereka hadapi. Hal ini penting untuk membantu Anda menyusun konten yang benar-benar bermanfaat bagi mereka.
Berikut adalah beberapa contoh pain point yang paling umum:
- Produktivitas – audiens merasa suatu produk atau layanan tidak bisa membantu mereka mencapai tujuannya dengan efisien, yang bisa berdampak langsung pada kesuksesan bisnis mereka.
- Keuangan – audiens merasa mengeluarkan terlalu banyak uang untuk produk atau layanan yang mereka gunakan.
- Proses – audiens menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menyelesaikan prosedur yang rumit, seperti pendaftaran yang berbelit-belit atau proses pembayaran yang tidak praktis.
- Dukungan – audiens merasa kurang mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dalam bentuk teknis, layanan pelanggan, maupun resource lainnya yang bisa membantu memaksimalkan pengalaman belajar mereka.
Dengan memahami poin-poin di atas, Anda bisa menyusun materi kursus yang memberikan solusi, sekaligus memenuhi kebutuhan audiens. Sebab, konten yang lebih relevan pastinya akan lebih mudah menarik minat dan perhatian mereka.
Cara terbaik untuk mengidentifikasi kesulitan utama audiens adalah dengan berinteraksi langsung dengan mereka. Gunakan survei dan media sosial untuk melakukannya. Tanyakan masalah yang mereka hadapi ketika bergabung dengan kursus online lain yang mirip dengan kursus Anda.
Catat respons mereka dan manfaatkan informasi tersebut untuk membuat materi yang secara langsung membahas poin-poin tersebut.
Selain itu, gunakan tool riset kata kunci seperti Ahrefs untuk menemukan pain point mereka. Dengan Content Explorer di Ahrefs, Anda bisa menemukan masalah yang sering dibicarakan orang terkait topik yang ingin Anda bahas.
Anda juga bisa memantau forum online dan website ulasan untuk melihat masukan audiens tentang produk atau layanan Anda. Temukan pola dalam masukan tersebut, lalu manfaatkan untuk membantu Anda merumuskan solusi atas masalah mereka melalui materi kursus yang relevan.
Langkah 4: Susun materi kursus Anda
Buat kerangka materi kursus
Kerangka atau outline berguna untuk menguraikan topik dan subtopik yang disertakan dalam kursus Anda. Kerangka ini berfungsi sebagai roadmap bagi Anda sendiri, serta membantu peserta untuk mengikuti materi dengan lebih mudah.
Selain itu, kerangka yang jelas akan memastikan materi kursus Anda mengalir dengan lancar dan logis. Anda juga bisa tetap fokus pada tujuan utama kursus dan memberikan pengalaman belajar yang lebih terstruktur. Berikut beberapa tips untuk membuat kerangka materi kursus yang efektif:
- Awali dari tujuan akhir Anda – pikirkan hasil akhir yang menurut Anda perlu dicapai peserta setelah mengikuti kursus Anda. Apa skill atau pengetahuan baru yang sekiranya akan mereka dapatkan?
- Tentukan jadwal kursus – beri tahukan durasi kursus kepada peserta dan berapa lama mereka bisa menyelesaikan tiap modul atau pelajaran.
- Bagi kursus menjadi beberapa bab – pisahkan materi kursus menjadi beberapa bab lebih mudah dipahami dan diikuti.
- Gunakan format yang konsisten – pastikan modul mengikuti struktur yang jelas, seperti pendahuluan, tujuan, konten, latihan atau aktivitas, dan kesimpulan kursus.
- Sertakan penilaian di setiap modul – tambahkan kuis atau tugas untuk mengevaluasi pemahaman dan progres peserta.
Selain itu, Anda bisa mengambil inspirasi dari kursus populer yang relevan dengan topik Anda. Hal ini akan memberi Anda gambaran tentang cara membuat kursus online yang efektif dan informasi apa saja yang perlu disertakan agar kursus Anda lebih menarik.
Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Proses menyusun materi kursus untuk Traverse tidak cukup dengan sekali proses saja. Misalnya, kursus bahasa Mandarin kami disusun melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga terkemuka dan diujikan dalam berbagai tingkat kemahiran, dengan mempertimbangkan masukan dari pengguna untuk memastikan kursus kami bisa menyediakan solusi yang tepat.
Rancang storyboard
Storyboard adalah papan visual yang menunjukkan alur dari satu materi ke materi berikutnya, seperti cetak biru untuk film atau video game.
Menggunakan storyboard akan membantu Anda memvisualisasikan perjalanan edukasi peserta dan bagaimana setiap bagian materi saling terhubung.
Storyboard juga membantu Anda merencanakan area terbaik untuk menambahkan elemen interaktif, penilaian, atau multimedia untuk meningkatkan interaksi peserta.
Untuk membuat storyboard, mulailah dengan merumuskan poin-poin utama kursus dan tujuan pembelajarannya. Tetapkan inti utama dari setiap kursus.
Misalnya, dalam kursus tentang digital marketing:
- Poin-poin utamanya adalah SEO, iklan media sosial, dan email marketing.
- Tujuan pembelajarannya yaitu memahami cara mengoptimasi konten website untuk mesin pencari, membuat campaign iklan yang efektif di media sosial, serta menyusun strategi email marketing yang efektif.
Kemudian, buat sketsa storyboard menggunakan visual seperti diagram konsep, coretan-coretan awal, atau ikon. Anda bisa memanfaatkan tool seperti Miro atau Canva untuk membuat storyboard digital, atau cukup menggunakan pena dan kertas.
Atur storyboard dalam urutan logis yang mudah dipahami dengan cepat. Pastikan setiap modul terhubung secara alami dengan modul berikutnya untuk mempermudah proses belajar peserta.
Setelah selesai, bagikan storyboard tersebut kepada kolega, instructional designer, atau calon peserta kursus dalam kelompok khusus. Dapatkan masukan tentang struktur, konten, dan kejelasan rencana materi Anda.
Kemudian, gunakan masukan ini untuk mengoptimalkan storyboard Anda sebelum mulai membuat materi kursus lengkap.
Langkah 5: Tentukan metode penyajian yang menarik dan efektif
Penyampaian materi kursus akan memengaruhi bagaimana peserta menerima dan memahami informasi dari Anda. Metode yang tepat dan menarik akan meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran peserta, sementara metode yang kurang efektif bisa membuat mereka kehilangan minat.
Jadi, pilihlah metode yang paling sesuai dengan konten kursus Anda dan preferensi audiens yang Anda targetkan.
Beberapa metode penyajian yang bisa Anda coba mencakup:
- Webinar – Anda melakukan presentasi langsung atau menyediakan rekaman materi dengan elemen interaktif. Metode ini ideal untuk meningkatkan interaksi secara real-time.
- Modul mandiri – kursus yang diikuti peserta secara mandiri tanpa jadwal tetap atau interaksi langsung. Metode ini cocok untuk peserta yang senang belajar sendiri dan ingin mengikuti materi sesuai kemampuannya.
- Pembelajaran di perangkat seluler – merancang materi kursus yang disesuaikan untuk perangkat seluler.
- Video interaktif – menggunakan tool seperti H5P atau PlayPosit untuk menambahkan kuis, aktivitas, dan branching scenario dalam video.
- Gamifikasi – menggabungkan elemen-elemen game, seperti papan peringkat (leaderboard), poin, dan lencana agar pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan kompetitif.
- Forum diskusi – memberikan ruang bagi peserta untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan dengan peserta lainnya.
Selain itu, Anda bisa menggabungkan dua atau lebih metode penyajian kursus untuk menyediakan pengalaman belajar yang lebih menarik. Strategi ini akan membantu peserta memahami materi dengan lebih mudah, sekaligus mengingatnya dengan lebih baik.
Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Ling menggunakan teknik gamifikasi, seperti poin dan level, untuk memotivasi peserta. Kami juga menggabungkan latihan interaktif, seperti model pencocokan, mengisi titik-titik yang kosong, dan latihan pengucapan menggunakan pengenalan suara. Penilaiannya dilakukan di setiap akhir bab untuk mengevaluasi pemahaman peserta dan kemampuannya mengingat informasi, disesuaikan dengan kinerja peserta masing-masing.
Apabila belum yakin, Anda bisa bertanya langsung kepada calon peserta mengenai preferensi mereka. Lakukan survei atau diskusi kelompok untuk mengetahui metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Saya pernah mengajar kelas privat selama bertahun-tahun, jadi saya paham apa yang dibutuhkan peserta kursus saya, bahkan sebagian besar orang yang belajar bahasa. Sering kali, waktu mereka habis untuk belajar tata bahasa dan penerjemahan, tapi mengabaikan skill yang paling penting, yaitu berbicara. Itulah mengapa saya membuat kursus dalam format audio agar peserta lebih aktif dalam belajar bicara.
Saat menentukan metode penyajian kursus, pertimbangkan tujuan pembelajaran Anda dan preferensi audiens Anda.
Kalau masih bingung, cobalah meminta masukan langsung dari calon peserta untuk memastikan metode yang Anda pilih akan memberi mereka pengalaman belajar yang optimal.
Langkah 6: Pilih platform kursus online
Ada tiga pilihan utama platform untuk kursus online Anda: website sendiri, marketplace kursus online, atau software pembuatan kursus. Kami akan membahas ketiganya secara lebih mendetail agar Anda bisa memilih yang paling sesuai.
Membuat website e-learning sendiri
Dengan membuat website sendiri, Anda bisa mengontrol semua aspek dalam hal desain dan branding kursus Anda. Platform ini juga membantu membangun kredibilitas Anda sebagai pengajar kursus online.
Selain itu, beberapa orang menggunakan websitenya untuk membangun basis pelanggan setia. Contohnya, Stefano dari Think In Italian beralih dari marketplace kursus online ke website pribadinya atas permintaan peserta kursusnya. Hal ini memberinya kesempatan untuk membangun relasi yang lebih erat dengan para pesertanya.
Dari sekian banyak platform yang tersedia, kami merekomendasikan WordPress untuk membuat website e-learning Anda. Platform ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pembuatan kursus online, seperti plugin keanggotaan, kustomisasi yang fleksibel, dan integrasi yang mudah dengan berbagai tool lainnya.
Agar hasilnya optimal, Anda juga memerlukan hosting untuk website kursus online Anda. Hosting yang tepat memastikan website Anda berjalan lancar, memberikan pengalaman belajar yang nyaman bagi peserta.
Nah, dalam hal ini, kami merekomendasikan Managed Hosting untuk WordPress dari Hostinger. Paket ini menawarkan kecepatan loading yang optimal, uptime yang maksimal, dan harga yang terjangkau.
Ada tiga pilihan paket hosting untuk Anda: Premium seharga Rp24990.00/bulan, Business seharga Rp45900.00/bulan, dan Cloud Startup seharga Rp150000.00/bulan.
Setelah memilih paket dan membuat akun WordPress, Anda bisa memilih apakah ingin membangun website menggunakan Website Builder Hostinger atau tema WordPress.
Prosesnya sangat praktis dengan bantuan teknologi AI kami. Cukup masukkan nama brand dan deskripsi website Anda, lalu tool AI kami akan membuatkan konten awal yang bisa Anda edit dan sesuaikan lebih lanjut.
Fitur ini sangat cocok bagi Anda yang belum berpengalaman membuat website dan ingin segera membuat konten tanpa perlu ribet memulainya dari nol.

Mendesain website yang menarik pada dasarnya tidak memerlukan keahlian desain web. WordPress menyediakan berbagai tema gratis yang bisa langsung diinstal dari direktori resminya, termasuk Course, BuddyBoss, atau WPLMS.
Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat mendesain website Anda:
- Buat navigasi yang jelas dan konsisten – navigasi website harus mudah diikuti berdasarkan kerangka materi kursus Anda. Sertakan daftar isi untuk setiap modul agar peserta bisa dengan mudah mengakses seluruh konten kursus.
- Pilih kontras warna nyaman dilihat – agar kursus bisa disimak tanpa gangguan, gunakan teks hitam dengan latar belakang terang. Hindari penggunaan pola atau gambar di belakang teks.
- Pilih gaya dan ukuran font yang mudah dibaca – hunakan font serif atau sans serif yang umum seperti Arial atau Times New Roman, dengan ukuran minimal 16 piksel atau 12 pt agar nyaman dibaca.
- Cek link yang rusak – pastikan tidak ada link yang mengarah ke halaman salah karena bisa mengganggu pengalaman belajar peserta.
- Pastikan website mobile-friendly – desain website yang responsif memastikan peserta bisa mengakses kursus Anda di perangkat apa pun.
- Optimalkan aksesibilitas web – sertakan deskripsi audio dan teks keterangan untuk video, serta teks alternatif untuk gambar, bagan, atau ilustrasi penting.
Untuk plugin LMS (learning management system) WordPress, kami merekomendasikan MemberPress. Plugin ini menyediakan fitur LMS yang lengkap untuk membantu Anda membuat dan menjual kursus online dengan mudah.
Anda juga bisa membuat sistem keanggotaan tanpa batas sehingga sangat cocok untuk mengelola banyak kursus dan peserta.

Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Klien saya menggunakan MemberPress karena sudah menyertakan berbagai fitur penting, seperti keanggotaan hingga kursus online. Fungsi yang tersedia juga lengkap, seperti edukasi, gamifikasi, dan keamanan, yang cocok sekali untuk mereka. Program keanggotaannya bagus sekali.
Melalui marketplace kursus online
Apabila anggaran Anda saat ini masih terbatas, marketplace kursus online bisa menjadi pilihan yang tepat. Biasanya Anda tidak perlu keluar biaya apa pun untuk memposting kursus di platform ini, tapi mungkin ada sistem bagi hasil yang berlaku.
Beberapa marketplace kursus online terbaik yang bisa Anda pilih antara lain Udemy, SkillShare, dan Bitdegree. Berikut adalah perbandingan fitur dan biaya masing-masing platform.
Platform | Paling cocok untuk | Fitur utama | Kelebihan | Kekurangan |
Udemy | Banyak pilihan kursus | Kursus bervariasi, akses selamanya setelah membeli kursus, sertifikat penyelesaian kursus, pembelian khusus | Basis pengguna yang luas, penentuan harga yang fleksibel, dan banyak peluang promosi | Tingkat persaingan tinggi, diskon besar bisa mengurangi pendapatan, struktur harga diatur platform |
SkillShare | Orang-orang profesional di bidang kreatif | Akses berbasis langganan, banyak pilihan kursus untuk industri kreatif dan bisnis, interaksi komunitas, pembelajaran berbasis proyek | Pembayaran bulanan berdasarkan engagement, komunitas yang solid untuk berbagi pengetahuan, cocok untuk konten kreatif | Penghasilan berdasarkan menit yang ditonton dan bukan penjualan, pendapatan yang kurang bisa diprediksi |
Bitdegree | Penggemar teknologi dan blockchain | Dikhususkan untuk bidang teknologi dan coding, gamifikasi, sertifikat penyelesaian kursus, beberapa kursus menawarkan insentif token | Bidang khusus, potensi engagement lebih tinggi melalui gamifikasi, peluang penghasilan melalui insentif token | Audiens terbatas karena niche yang sempit, masih termasuk platform baru |
Saat memilih marketplace, pertimbangkan jenis kursus yang ingin Anda tawarkan dan audiens yang ingin dijangkau. Pastikan juga Anda memanfaatkan tool pemasaran dari platform tersebut untuk membantu mempromosikan kursus Anda.
Menggunakan software pembuatan kursus online
Kalau lebih suka menggunakan software pembuatan kursus, platform seperti Teachable, Thinkific, dan Xperiencify bisa menjadi pilihan yang tepat. Software ini menyediakan tampilan yang mudah sehingga cocok untuk pengguna pemula.
Fitur-fiturnya juga lengkap, seperti analisis kursus, pemrosesan pembayaran, dan manajemen peserta untuk memudahkan Anda membuat kursus online.
Berikut adalah perbandingan harga dan fitur-fitur software tersebut:
Platform | Paling cocok untuk | Fitur utama | Harga |
Teachable | Ahli industri dan kreator independen | Kursus yang bisa disesuaikan, integrasi pemrosesan pembayaran, tool pemasaran, dashboard penjualan dan informasi peserta | Freemium, dengan paket berbayar mulai dari $39/bulan hingga $199/bulan (sekitar Rp650.000-Rp3,3 juta) |
Thinkific | Pembuat kursus di berbagai industri | Fungsi drag-and-drop untuk membuat kursus, integrasi website keanggotaan, kepemilikan data peserta secara penuh, mendukung berbagai jenis konten | Dari $36/bulan hingga $149/bulan (sekitar Rp600.000-Rp2,5 juta) |
Xperiencify | Membuat kursus menarik dengan gamifikasi | Fitur gamifikasi seperti poin dan hadiah, notifikasi peserta real-time, alur pembelajaran personal, tool automasi | Dari $99/bulan hingga $299/bulan (sekitar Rp1,62 juta-Rp4,9 juta) |
Kalau dibandingkan dengan marketplace, software pembuatan kursus memang menyediakan kontrol dan fungsi yang lebih fleksibel, tapi belum sebebas menghosting website sendiri.
Secara keseluruhan, saat memilih platform kursus online, pertimbangkan kebutuhan dan tujuan Anda, serta fitur dan harga yang ditawarkan oleh setiap platform.
Langkah 7: Dapatkan tool untuk membuat konten
Tool pembuatan konten yang tepat akan meningkatkan kualitas kursus online Anda. Mulai dari mendesain slide hingga mengedit video materi pembelajaran, tool ini akan membuat kursus Anda terasa lebih menarik dan efektif. Berikut beberapa pilihan tool yang bisa Anda pertimbangkan.
Pembuat konten AI
Tool seperti GPT-4 dari OpenAI bisa membantu Anda menghasilkan ide, menulis draf, atau bahkan menyusun seluruh materi kursus. GPT-4 tersedia gratis, dengan kemampuan canggih yang menjadikannya salah satu tool terbaik untuk membuat konten.
Beberapa platform pembuatan website juga menyediakan fitur AI Content Creator. Contohnya, Anda bisa mengakses AI Writer dari Hostinger kapan saja untuk membantu membuat konten dengan cepat dan mudah.
Editor gambar
Elemen visual memiliki peran penting dalam menarik perhatian peserta. Gunakan aplikasi edit foto untuk memilih dan mengoptimalkan thumbnail (gambar mini) serta gambar lainnya dalam kursus Anda, seperti Pixlr atau Adobe Photoshop.
Software edit video
Selain gambar, video berkualitas tinggi juga bisa meningkatkan keterlibatan peserta secara signifikan. Manfaatkan software seperti FlexClip dan Movavi untuk membuat dan mengedit video dengan mudah menggunakan berbagai efek dan template.

Quiz generator dan tool gamifikasi
Kuis dan elemen gamifikasi dalam kursus bisa menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Gunakan tool seperti Kahoot! atau Quizlet untuk membuat kuis dan permainan yang seru, menjadikan pengalaman belajar peserta lebih menyenangkan dan efektif.
Langkah 8: Mulai jual kursus online
Setelah menyelesaikan langkah-langkah sebelumnya, Anda bisa menjual kursus online Anda untuk menghasilkan pendapatan. Di bagian ini, kami akan membahas cara menetapkan harga dan menentukan target penjualan kursus Anda.
Menetapkan harga jual kursus
Penetapan harga yang tepat akan memastikan kursus Anda menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, pilihlah strategi yang sesuai dengan target pasar Anda dan mampu memaksimalkan angka penjualan Anda. Berikut beberapa strategi harga yang bisa Anda coba:
- Langganan – mengenakan biaya berulang secara bulanan atau tahunan untuk mengakses konten kursus yang selalu diperbarui, cocok untuk topik yang berkembang seiring waktu.
- Beberapa tingkat harga – menyediakan tingkat harga yang berbeda-beda untuk mengakses fitur khusus sesuai kebutuhan dan anggaran peserta.
- Pembayaran satu kali – memberikan akses kursus tanpa batas waktu dengan sekali bayar, cocok untuk kursus yang tidak memerlukan pembaruan lebih lanjut.
- Freemium – menyediakan konten dasar kursus secara gratis dengan fitur premium yang bisa dibeli sehingga pengguna bisa mencobanya dulu tanpa harus membayar.
Tips ahli (diterjemahkan dari bahasa Inggris)
Kami menerapkan model freemium di Ling, dan ternyata ini efektif. Pengguna bisa mengakses materi dan fitur dasar kursus secara gratis, dengan fitur premium yang tersedia melalui langganan. Calon pengguna jadi bisa merasakan dulu manfaat Ling untuk mereka sebelum memutuskan untuk berlangganan.
Menentukan target penjualan kursus
Dalam menjual kursus online, Anda harus memiliki target penjualan yang jelas dan terukur untuk memandu strategi pemasaran dan penjualan Anda.
Mulailah dengan menetapkan target yang realistis berdasarkan beberapa faktor, seperti ukuran audiens, permintaan pasar, dan performa penjualan sebelumnya. Seiring dengan berkembangnya bisnis, Anda bisa menyesuaikan target penjualan tersebut.
Tinjau data penjualan Anda secara rutin untuk melihat strategi yang berhasil dan yang perlu diperbaiki. Analisis ini sangat penting untuk meningkatkan strategi Anda agar lebih sesuai dengan kebutuhan audiens.
Misalnya, kalau kursus Anda ternyata tidak banyak terjual, coba evaluasi kembali metode pemasaran Anda, perbarui konten kursus, atau sesuaikan harganya.
Langkah ini membantu Anda memantau progres dengan lebih baik, membuat keputusan yang tepat, dan akhirnya mencapai target penjualan yang diharapkan.
Langkah 9: Dapatkan lebih banyak peserta kursus
Pelanggan setia datang dari pengguna yang puas dengan layanan Anda dan sering terlibat dengan produk Anda.
Begitu pula untuk kursus online; basis klien yang solid bisa menjadi channel penjualan yang efektif, menjaga kelancaran operasional Anda serta membantu Anda berkembang dan berinovasi dalam membuat kursus online.
Melalui hubungan yang baik dengan peserta, Anda juga turut memaksimalkan strategi pembuatan dan pemasaran kursus online yang menguntungkan.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk membangun basis klien yang solid:
Sediakan demo, uji coba gratis, atau pratinjau produk
Berikan gambaran tentang kursus Anda kepada calon peserta melalui modul uji coba gratis, video perkenalan, atau webinar langsung yang menunjukkan gaya mengajar dan materi kursus Anda. Dengan begitu, mereka bisa merasakan manfaat kursus Anda secara langsung, yang meningkatkan peluang mereka untuk mendaftar.
Mari lihat contohnya dari Language of Leadership, yang menyediakan demo berisi gambaran umum struktur kursus, contoh materi, dan testimoni dari para peserta kursus.

Adakan pre-order kursus
Seperti halnya pre-order buku, pre-order kursus bisa menjadi strategi yang efektif untuk melihat minat calon peserta dan memperoleh pendapatan awal. Metode ini juga memberi Anda modal awal untuk menyempurnakan konten kursus sebelum diluncurkan secara resmi.
Gunakan media sosial dan email marketing untuk mempromosikan pre-order dengan menawarkan diskon pendaftaran awal. Buat landing page yang menjelaskan kursus secara mendetail, termasuk tanggal peluncuran dan manfaat yang akan didapatkan peserta.
Selain itu, Anda bisa menyediakan penawaran terbatas untuk memberikan kesan urgensi, yang mendorong orang-orang untuk mendaftar lebih cepat.
Setelah periode pre-order selesai, pastikan kursus diluncurkan tepat waktu dan memberikan konten berkualitas sesuai yang Anda janjikan.
Terbitkan sertifikat penyelesaian kursus
Sertifikat bisa menjadi insentif tambahan yang menarik bagi peserta. Memberikan sertifikat setelah mereka menyelesaikan kursus atau mencapai level tertentu bisa membuat kursus Anda jauh lebih menarik.
Gunakan platform seperti Canva atau Adobe Spark untuk membuat sertifikat yang menarik secara visual, yang bisa didownload dan dicetak dengan mudah oleh peserta.
Manfaatkan bukti sosial
Testimoni dari peserta sebelumnya bisa membantu menarik peserta baru. Ajak peserta untuk berbagi pengalaman mereka dan tampilkan testimoni ini di halaman kursus atau materi promosi Anda lainnya.
Sebagai contoh, Tiago Forte dengan kursus Building a Second Brain menampilkan banyak testimoni peserta untuk meningkatkan kepercayaan calon peserta.
Aktiflah di media sosial
Gunakan media sosial untuk membangun tren terkait kursus Anda. Libatkan followers dengan konten yang bermanfaat, seperti tips, sesi tanya jawab, atau informasi terbaru tentang kursus mendatang Anda.
Bergabunglah dengan grup atau komunitas yang relevan dengan topik kursus Anda, dan bagikan pengetahuan serta keahlian Anda. Strategi ini akan membantu Anda mendapatkan exposure yang lebih luas dan menarik perhatian calon peserta yang sudah tertarik dengan materi yang Anda ajarkan.
(Bonus) 5 tips membuat kursus online yang menarik dan bermanfaat
Agar kursus online Anda tetap menarik perhatian dan bermanfaat bagi peserta, terapkan lima tips tambahan berikut ini.
Uji coba kursus sebelum diluncurkan
Sebelum kursus Anda resmi dirilis, penting untuk mengujinya dengan serius. Ajak beberapa orang seperti teman, keluarga, atau rekan kerja di industri yang sama untuk mencoba kursus Anda dan memberikan masukan.
Dengan begitu, Anda bisa memperbaiki dan melengkapi materi yang masih kurang sebelum kursus dipublikasikan secara luas.
Kalau menggunakan WordPress, pelajari langkah-langkah peluncuran website yang membantu memastikan semuanya sudah siap.
Apabila memilih marketplace atau software kursus online, pastikan peserta bisa menelusuri, mengakses materi, dan menyelesaikan tugas dengan mudah dalam kursus Anda.
Berikan jaminan uang kembali
Menawarkan jaminan uang kembali menunjukkan bahwa Anda benar-benar berdedikasi untuk memberikan kursus yang berkualitas.
Strategi ini juga membuat calon peserta merasa lebih yakin untuk mencobanya dulu tanpa takut rugi, yang pada akhirnya meningkatkan peluang keuntungan Anda dalam jangka panjang.
Namun, tawarkan jaminan ini secara bijak agar Anda tidak kehilangan potensi keuntungan. Misalnya, batasi jumlah dana yang dikembalikan atau hanya berikan pengembalian dana sebagian.
Tentukan jangka waktu klaim pengembalian dana yang jelas bagi pelanggan. Hal ini akan mencegah penyalahgunaan jaminan, yang mungkin dimanfaatkan untuk menggunakan produk atau kursus Anda secara gratis.
Selain itu, jelaskan syarat dan ketentuannya secara transparan untuk menghindari kesalahpahaman.
Sertakan informasi seperti durasi jaminan, persyaratan klaim, dan syarat lainnya yang harus dipenuhi pelanggan saat meminta pengembalian dana.
Pastikan juga proses klaim tidak berbelit-belit dan bisa diselesaikan dengan cepat. Dalam hal ini, Anda bisa menyediakan tim dukungan yang responsif, yang mampu menangani semua prosesnya dengan cekatan.
Manfaatkan analisis data untuk menyempurnakan kursus
Untuk melakukan analisis, Anda perlu memantau dan meninjau data interaksi peserta dengan kursus Anda. Data ini membantu Anda memahami strategi yang sudah berhasil dan bagian-bagian yang masih perlu ditingkatkan.
Beberapa metrik penting yang harus Anda pantau antara lain:
- Jumlah pendaftaran – berapa banyak peserta yang mendaftar kursus Anda.
- Tingkat kelulusan – jumlah peserta yang benar-benar menyelesaikan kursus hingga tuntas.
- Nilai kepuasan peserta – seberapa puas peserta dengan pengalaman belajar yang mereka dapatkan.
- Waktu yang dihabiskan – berapa lama peserta menghabiskan waktu untuk setiap bagian atau modul kursus.
Apabila kursus Anda dihosting di website sendiri, Anda bisa menggunakan tool seperti Google Analytics. Tool ini akan memberikan data mendetail tentang perilaku peserta saat mengakses kursus. Anda bisa menetapkan tujuan spesifik dengan tool ini untuk memantau performa bagian kursus tertentu.
Sementara itu, kalau menggunakan platform kursus online, manfaatkan fitur analisis yang sudah disertakan. Tool ini biasanya memberikan informasi dasar, seperti jumlah peserta yang menonton video dan waktu yang mereka habiskan untuk mengerjakan kuis.
Gabung dan amati kursus serupa dari pengajar lain
Mengikuti kursus serupa bisa memberi Anda inspirasi tentang cara menyusun materi, gaya pengajaran, serta durasi kursus yang ditawarkan. Informasi ini akan membantu Anda menemukan celah di pasar yang bisa dimanfaatkan untuk menyempurnakan materi kursus Anda lebih lanjut sesuai kebutuhan audiens.
Anda bisa menemukan kursus serupa di marketplace kursus online atau menggunakan mesin pencari seperti Google.
Cukup ketik topik atau bidang yang Anda minati, lalu kursus-kursus yang muncul di halaman pertama hasil pencarian. Biasanya, kursus tersebut merupakan yang paling populer dan memiliki peringkat tertinggi sehingga cocok untuk dijadikan inspirasi.
Perhatikan juga bagaimana kursus tersebut menetapkan harga, diskon, atau penawaran khusus. Hal ini akan memberi Anda gambaran tentang strategi penetapan harga yang menarik bagi peserta, sekaligus membantu Anda menentukan harga kursus yang kompetitif.
Tawarkan materi tambahan kepada calon peserta
Menyediakan materi tambahan bisa meningkatkan nilai kursus Anda di mata peserta. Pertimbangkan untuk menyertakan materi bonus sebagai pelengkap kursus. Hal ini tidak hanya akan menarik lebih banyak peserta, tapi juga menjadi nilai tambah untuk menetapkan harga yang lebih tinggi.
Materi tambahan ini bisa berupa ebook, brosur, slide presentasi, cheat sheet, atau template. Sesuaikan format dan isinya untuk melengkapi konten kursus Anda, lalu sediakan sebagai resource yang bisa didownload dalam kursus Anda.
Pastikan materi tersebut relevan dan memberikan informasi atau tool bermanfaat yang bisa meningkatkan pengalaman belajar peserta.
Selain itu, pertimbangkan untuk membuat paket khusus atau bekerja sama dengan pembuat kursus online lainnya untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan nilai jual kursus Anda.
Kesimpulan
Melalui artikel ini, kami sudah menjelaskan cara membuat kursus online yang bisa Anda ikuti. Prosesnya sebenarnya tidak rumit asalkan Anda sudah memiliki rencana yang matang dan memahami strategi yang tepat.
Apa pun profesi Anda, mulai dari penggemar topik tertentu hingga tenaga pendidik berpengalaman, semua tool dan tips yang sudah kami bahas dalam panduan ini bisa membantu Anda membuat kursus yang menarik sekaligus bermanfaat bagi peserta.
Dengan mengikuti langkah-langkahnya, Anda pun bisa menerbitkan kursus online yang berkualitas dan menghasilkan. Yuk, mulai langkah pertama Anda dan raih sukses sembari berbagi ilmu yang bermanfaat!
Tanya jawab (FAQ) cara membuat kursus online
Temukan jawaban atas pertanyaan umum tentang cara membuat kursus online.
Apakah sulit membuat kursus online?
Membuat kursus online mungkin awalnya terlihat sulit, tapi dengan tool dan strategi yang tepat, Anda bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat. Kalau sudah punya rencana yang matang terkait strukturnya, Anda hanya perlu memilih platform untuk menerbitkannya. Dapatkan layanan Managed hosting untuk WordPress kami dan gunakan Website Builder untuk membuatnya dengan mudah.
Berapa biaya membuat kursus online?
Biayanya tergantung pada tool dan resource yang Anda pilih. Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya pertimbangkan berbagai aspek anggaran Anda dan lakukan riset untuk opsi-opsi yang tersedia.
Apakah kursus online menguntungkan?
Ya, terutama kalau Anda sudah menghitung rencana anggarannya dengan baik, termasuk modal, harga jual, dan estimasi penjualannya untuk jangka panjang. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan menyediakan konten yang bermanfaat, kursus online Anda bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan.