Cara membuat aplikasi berbasis web: tutorial lengkap 2025

Dulu, untuk membuat aplikasi berbasis web, Anda mungkin harus memiliki skill pemrograman atau bahkan menggunakan jasa developer profesional. Namun, sekarang siapa saja bisa membuat aplikasi web dengan mudah berkat adanya platform aplikasi web tanpa coding.
Apa pun latar belakang Anda, misalnya pengusaha yang ingin menghadirkan solusi baru atau pemilik bisnis yang ingin membuat tool untuk mempermudah tugas sehari-hari, Anda bisa membuat aplikasi berbasis web dengan mudah.
Dalam tutorial ini, kami akan menunjukkan cara membuat aplikasi berbasis web tanpa coding untuk mewujudkan ide-ide yang Anda miliki. Sudah siap? Simak panduannya di bawah ini!
Apa keunggulan aplikasi berbasis web?
Sebelum mulai dengan langkah-langkah membuat aplikasi berbasis web, mari kita pahami dulu pengertian dan cara kerja aplikasi ini.
Apa itu aplikasi web?
Aplikasi web adalah software yang berjalan di web browser sehingga tidak memerlukan penginstalan langsung di perangkat Anda. Selama Anda tersambung ke internet, Anda bisa mengakses aplikasi ini di perangkat apa pun menggunakan web browser.
Berikut adalah jenis-jenis aplikasi web yang mungkin sering Anda temui:
- Aplikasi web toko online – menyediakan pengalaman belanja yang lebih baik dengan menggunakan elemen interaktif, termasuk penyesuaian produk, membership, dan sistem inventaris yang canggih. Amazon adalah salah satu contoh jenis aplikasi web ini.
- PWA (progressive web app) – memiliki fitur-fitur seperti aplikasi native yang diinstal pada perangkat pengguna. Misalnya, PWA bisa menampilkan notifikasi push dan bisa diakses secara offline tanpa koneksi internet. Contohnya termasuk Google Workspace dan WhatsApp Web.
- SPA (single-page web app) – menyajikan konten secara dinamis tanpa memuat ulang halaman, menghadirkan pengalaman yang cepat dan lancar. X adalah contoh aplikasi web media sosial yang termasuk dalam kategori ini.
- Aplikasi web perusahaan – dibuat untuk penggunaan internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk memperlancar operasional harian. Software CRM (customer relationship management) Salesforce adalah salah satu contoh populernya.
Ketika membuat aplikasi berbasis web, developer hanya perlu menulis dan memperbarui satu kode sumber. HTML, CSS, dan JavaScript adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan.
Dengan kemampuan responsive, aplikasi web bisa secara otomatis ditampilkan dengan baik pada ukuran layar apa pun, serta berfungsi dengan lancar di berbagai sistem operasi.
Metode ini membantu mempermudah pembuatan dan maintenance aplikasi web, serta lebih hemat biaya dibandingkan dengan aplikasi native yang harus dibuat secara terpisah untuk platform yang berbeda.
Apa itu slow-code, low-code, dan no-code dalam pengembangan?
Untuk membuat aplikasi berbasis web, diperlukan tiga metode utama: slow-code, low-code, dan no-code.
Slow-code berarti developer bisa sepenuhnya mengontrol kode sumber aplikasi sehingga bisa melakukan penyesuaian yang lebih mendetail dan memenuhi kebutuhan yang kompleks. Namun, metode ini memerlukan lebih banyak waktu dan resource.
Sementara itu, low-code dan no-code berarti prosesnya lebih cepat, lebih mudah diakses, dan lebih hemat biaya.
Apa itu no-code platform?
No-code app maker adalah platform yang bisa Anda gunakan untuk membuat aplikasi berbasis web tanpa harus menulis coding sendiri. Platform ini hanya menyediakan tampilan visual, komponen drag-and-drop, dan template siap pakai.
Beberapa no-code platform juga mengintegrasikan tool AI untuk web development yang memungkinkan pengguna membuat aplikasi web (termasuk layout, konten, dan fungsionalitasnya) hanya dengan menggunakan prompt teks.
Berikut adalah sejumlah no-code platform terbaik yang bisa membantu Anda membuat aplikasi berbasis web:
- Hostinger Horizons – memungkinkan Anda membuat aplikasi berbasis web yang sepenuhnya fungsional hanya dengan menulis prompt. Tool ini juga menyertakan semua infrastruktur yang diperlukan (termasuk nama domain dan hosting) untuk mengonlinekan aplikasi Anda tanpa ribet.
- Bubble – menyediakan antarmuka drag-and-drop, pengelolaan database, dan alur kerja logika untuk membuat aplikasi web dengan mudah.
- Adalo – dirancang untuk membuat aplikasi web dan seluler dengan editor visual, komponen siap pakai, dan pengelolaan database bawaan.
- Glide – mengubah Google Sheets menjadi aplikasi web yang fungsional tanpa perlu pemrograman, cocok untuk membuat aplikasi sederhana seperti direktori, sistem pemesanan, atau aplikasi berbasis data.
- Softr – tool untuk membuat aplikasi web menggunakan Airtable sebagai backend, dengan template yang mudah disesuaikan untuk marketplace, dashboard, dan tool internal.
Tips untuk memaksimalkan platform low-code/no-code
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari platform low-code dan no-code:
- Tentukan tujuan yang jelas – buat alur yang jelas untuk memastikan Anda memilih tool yang tepat dan efisien bagi pekerjaan Anda.
- Pilih platform sesuai kebutuhan – tidak semua platform low-code dan no-code dibuat untuk tujuan yang sama. Beberapa platform lebih optimal untuk pengembangan aplikasi, sementara lainnya dikhususkan untuk automasi. Jadi, pahami dulu fitur-fitur tool tersebut sebelum memilihnya.
- Ikuti standar keamanan dan kepatuhan yang baik – pastikan platform yang Anda pilih mendukung enkripsi, kontrol akses, dan kepatuhan terhadap peraturan seperti GDPR atau HIPAA, tergantung pada industri Anda.
- Cari platform yang bisa diatur sesuai kebutuhan – beberapa platform low-code dan no-code mungkin cukup terbatas untuk menangani beban kerja yang tinggi atau logika yang kompleks. Pilih platform yang memiliki dukungan API, cloud hosting, dan penyesuaian tingkat lanjut agar Anda bisa mengaturnya sesuai kebutuhan yang berubah-ubah.
- Lakukan pengujian dan iterasi secara rutin – pantau performa platform, lakukan user testing, dan terapkan update berdasarkan masukan pengguna untuk menyempurnakan aplikasi web Anda dan menghadirkan pengalaman yang lebih baik.
Cara membuat aplikasi web dalam 4 langkah
Meskipun berencana menggunakan no-code platform, ada baiknya Anda tetap memiliki sedikit pengetahuan coding untuk memudahkan Anda membuat aplikasi berbasis web. Berikut adalah 4 langkah untuk membuat aplikasi berbasis web yang fungsional dan user-friendly.
1. Cari tahu dan rencanakan kebutuhan Anda
Tahap ini merupakan titik awal Anda dalam membuat aplikasi web, memastikannya mampu memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.
Anda akan mengidentifikasi masalah utama pengguna, memastikan apakah aplikasi web Anda bisa membantu mereka mengatasinya, dan membuat rencana pengembangan yang jelas.
Merencanakan dan memvalidasi ide Anda
Pertama, Anda perlu memahami masalah nyata yang perlu diselesaikan dan memastikan apakah orang-orang berpotensi menggunakan aplikasi Anda untuk mengatasinya.
Pikirkan tentang masalah yang Anda hadapi sehari-hari, atau kendala yang menurut pengamatan Anda sering dihadapi oleh orang lain. Tentukan dengan jelas siapa yang mengalami masalah ini, dan mengapa mereka perlu menyelesaikannya.
Uji ide aplikasi web Anda dengan mengobrol langsung bersama calon pengguna atau secara online (misalnya, di media sosial atau forum niche). Selain itu, cari informasi apakah sudah ada produk yang menyediakan solusi serupa.
Dengan melakukan langkah ini di awal, Anda bisa memastikan bahwa Anda tidak membuang-buang waktu, biaya, dan upaya untuk membuat aplikasi web yang sebenarnya tidak memberikan manfaat.
Menentukan fungsionalitas inti aplikasi Anda
Pada langkah ini, identifikasi fitur-fitur penting yang perlu ada di aplikasi web Anda dan kecualikan dulu elemen-elemen yang hanya bersifat tambahan. Dengan memprioritaskan fungsionalitas yang benar-benar diperlukan, Anda bisa segera mengonlinekan aplikasi Anda dan menyediakan upgrade berdasarkan masukan pengguna, bukan sekadar asumsi.
Buat daftar berisi semua fitur inti yang Anda pikirkan, lalu persempit lagi agar hanya mencakup fitur-fitur yang bisa secara langsung menyelesaikan masalah utama pengguna yang tadi sudah Anda identifikasi.
Kelompokkan fitur-fitur ini menjadi beberapa kategori berikut untuk menentukan prioritas yang jelas:
- Wajib ada
- Lebih baik ada
- Bagus kalau ada
- Tidak sekarang
Fitur yang wajib ada adalah fitur penting yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pengguna Anda.
Riset pasar dan analisis pengguna
Tahap ini melibatkan pemahaman Anda tentang target audiens dan kompetitor untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mungkin muncul. Memahami kebutuhan pengguna membantu Anda menghadirkan fitur yang mampu memenuhi harapan mereka.
Buatlah deskripsi yang mendetail tentang pengguna ideal Anda, termasuk demografi, tujuan, dan masalah yang mereka hadapi.
Kemudian, analisis kompetitor langsung Anda untuk mengidentifikasi peluang pasar yang bisa dimanfaatkan. Lakukan langkah ini dengan memperhatikan ulasan negatif kompetitor Anda di website seperti G2 atau Capterra.
Memahami lingkup dan persyaratan proyek
Berdasarkan ide-ide Anda, langkah ini membantu Anda membuat keputusan yang jelas tentang batasan proyek Anda. Lingkup yang tidak jelas sering mengakibatkan tertundanya proyek Anda dan anggaran yang membengkak.
Buat dokumen yang jelas, yang menguraikan bagaimana target audiens dari kelompok yang berbeda akan menggunakan aplikasi Anda. Cantumkan setiap fungsi yang disertakan dalam setiap fitur utama dan yang belum diperlukan.
Pilih tool teknis yang sesuai dengan resource Anda dan tentukan waktu penyelesaian setiap fitur agar tidak diutak-atik lagi.
Rentang waktu pengerjaan dan anggaran
Langkah ini menetapkan parameter keuangan yang realistis dan ekspektasi yang diharapkan selama pengembangan. Dengan menentukan rentang waktu pengerjaan dan anggaran di awal, Anda bisa memprioritaskan fitur utama dan elemen penting terlebih dahulu.
Bagi proyek menjadi sprint mingguan dan bulanan dengan tujuan yang jelas, dan sertakan buffer untuk masalah tak terduga. Kemudian, susun rencana anggaran bertingkat yang memisahkan fungsi inti dari fitur lainnya.
2. Desain dan pembuatan prototipe
Desain dan pembuatan prototipe dilakukan dengan merancang maket visual aplikasi web Anda sebelum mulai dibuat. Tahap ini membantu Anda mendeteksi masalah lebih awal, menguji ide Anda terhadap pengguna sebenarnya, dan menyempurnakan konsep Anda berdasarkan masukan nyata.
Desain UI/UX
Desain UI/UX adalah langkah untuk menghadirkan pengalaman terbaik yang dilihat dan dirasakan oleh audiens saat menggunakan aplikasi web Anda.
Dalam proses ini, Anda merunutkan bagaimana audiens menjalani alur penggunaan aplikasi Anda, menentukan penataan konten, serta memilih warna, font, dan gaya yang sesuai dengan brand Anda.
Desain UI/UX yang baik bisa meningkatkan kepuasan dan retensi pengguna serta membantu aplikasi web Anda mendapatkan lebih banyak audiens.
Wireframing dan pembuatan prototipe
Tahap ini mengubah ide-ide Anda menjadi hasil yang bisa Anda lihat dan gunakan melalui interaksi nyata.
Wireframing melibatkan pembuatan desain yang menunjukkan tata letak dan penempatan konten, sedangkan prototyping mencakup pembuatan mockup interaktif yang menunjukkan cara kerja fitur aplikasi Anda.
Langkah ini membantu semua anggota tim menyelaraskan visinya, dan mendapatkan masukan awal dari pemangku kepentingan.
Gunakan tool wireframing seperti Figma, Adobe XD, dan Sketch untuk membuat wireframe sederhana dan prototipe yang bisa diklik.
Uji kegunaan
Pada langkah ini, pengguna bisa mencoba prototipe Anda untuk memberikan masukan dan menjelaskan hal-hal yang dirasa sudah cukup atau masih perlu ditingkatkan.
Uji kegunaan membantu Anda menemukan masalah desain yang mungkin terlewatkan, dan memungkinkan Anda membuat produk berdasarkan pengalaman pengguna sebenarnya.
3. Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan proses untuk mengubah desain dan prototipe Anda menjadi aplikasi yang fungsional melalui coding, setup database, dan dengan menghubungkan berbagai komponen.
Pengembangan front-end
Pengembangan front-end melibatkan pembuatan segala sesuatu yang akan diakses oleh pengguna, termasuk tata letak, tombol, formulir, dan elemen visual lainnya. Bagian front-end yang baik membantu mempermudah fitur yang rumit dan menjaga fokus pengguna pada alur aplikasi Anda.
Gunakan wireframe dan prototipe Anda sebagai roadmap coding, lalu desain tampilannya menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
Pengembangan back-end
Pengembangan back-end menentukan logika di balik layar (termasuk database, server, dan aturan bisnis) yang menjalankan aplikasi web Anda.
Bagian back-end mengatur bagaimana aplikasi Anda menangani data, terhubung dengan sistem lain, dan berjalan di berbagai sistem. Dalam langkah ini, Anda juga harus merancang database yang efisien dan menerapkan autentikasi yang aman.
Kembangkan back-end aplikasi Anda dengan memilih tool yang tepat, seperti Node.js, Python, atau PHP.
API dan integrasi pihak ketiga
API (Application Programming Interface) adalah serangkaian aturan yang memungkinkan berbagai aplikasi untuk berkomunikasi satu sama lain. Sementara itu, integrasi pihak ketiga menghubungkan aplikasi Anda dengan layanan eksternal.
Dengan menghubungkan aplikasi ke layanan pihak ketiga (misalnya untuk pembayaran dan berbagi ke media sosial) melalui integrasi API yang efektif, Anda bisa menambahkan fungsionalitas baru tanpa harus membuatnya sendiri.
Untuk mengintegrasikan API dengan baik, tentukan koneksi penting yang Anda butuhkan dan rancang metode komunikasi yang jelas. Kemudian, terapkan keamanan yang kuat, siapkan mekanisme untuk error yang mungkin muncul, dan buat dokumentasi yang bermanfaat bagi developer lain.
Pengujian
Pengujian memastikan aplikasi Anda berfungsi dengan benar dan memenuhi standar kualitas yang berlaku. Pengujian yang tepat membantu mencegah kesalahan yang berisiko membuang-buang anggaran, meningkatkan kepuasan pengguna, dan membangun kepercayaan terhadap produk Anda.
Ada 4 metode utama untuk melakukan pengujian yang efektif:
- Unit testing – menguji fitur dan fungsi individu secara terpisah.
- Integration testing – memastikan bagaimana komponen-komponen aplikasi Anda saling bekerja bersama.
- User acceptance testing – dapatkan masukan dari pengguna yang sebenarnya, dan lakukan perbaikan berdasarkan masukan tersebut.
- Automated testing – atur sistem untuk menjalankan pengujian setiap kali ada bagian kode yang diubah.
4. Deployment dan maintenance
Pada tahap ini, Anda mulai menyediakan aplikasi web Anda kepada pengguna dan melakukan maintenance yang berkelanjutan untuk memastikan aplikasi tersebut terus berfungsi dengan lancar.
Deployment
Deployment adalah proses untuk memindahkan aplikasi dari sistem pengembangan ke server agar pengguna bisa mengaksesnya secara online.
Tanpa deployment, aplikasi Anda tidak akan bisa diakses oleh pengguna. Suatu aplikasi dikatakan berhasil di-deploy apabila bisa diakses, aman, dan berjalan lancar dalam penggunaan sebenarnya.
Untuk men-deploy aplikasi web Anda dengan lancar, pilih provider hosting yang tepat dan siapkan proses deployment otomatis. Jangan lupa untuk menerapkan perlindungan bagi data sensitif dan domain Anda dengan sertifikat keamanan yang tepat.
Pemantauan dan analisis performa
Langkah ini melibatkan pemantauan kondisi, kecepatan, dan performa aplikasi web Anda sehingga Anda bisa mendeteksi dan memperbaiki error dengan cepat.
Sebab, layaknya teknologi pada umumnya, tetap ada risiko masalah yang tidak terduga. Proses ini akan membantu Anda menjaga performa, mencegah downtime, dan merencanakan upgrade bagi aplikasi Anda.
Untuk memantau aplikasi web Anda secara efektif, gunakan tool seperti New Relic atau Datadog untuk memantau metrik kunci seperti waktu loading dan persentase error. Uji aplikasi Anda dari berbagai lokasi dan perangkat untuk memastikannya berfungsi dengan baik bagi semua pengguna.
Perbaikan bug dan update
Langkah ini melibatkan identifikasi, prioritas, dan penyelesaian masalah sembari menjaga kode dan fitur aplikasi web Anda tetap terkini.
Bug bisa membuat pengguna merasa sebal dan berhenti menggunakan aplikasi Anda, jadi upayakan untuk menyediakan update rutin agar aplikasi Anda tetap berjalan dengan aman dan lancar.
Untuk mengelola update dan perbaikan bug secara efektif, buatlah sistem tracking yang jelas dan memprioritaskan masalah-masalah yang paling serius dulu. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pengujian yang menyeluruh sebelum merilis update.
Pengembangan berkelanjutan dan penambahan fitur
Penting untuk terus meningkatkan aplikasi Anda dengan fitur-fitur baru berdasarkan masukan dari pengguna dan tren pasar. Strategi ini menunjukkan komitmen Anda terhadap peningkatan yang berkelanjutan dan mempertahankan pengguna.
Buatlah rencana pengembangan yang jelas, yang menggabungkan fitur-fitur baru dengan peningkatan teknis. Dapatkan masukan dari pengguna secara rutin untuk membantu memperbaiki keputusan Anda, dan segera perbaiki area yang membuat pengguna merasa kesal.
Pemasaran dan akuisisi pengguna
Aplikasi web yang sudah populer pun tetap membutuhkan strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau target audiens yang lebih luas. Dengan menggunakan berbagai saluran promosi, Anda bisa mengembangkan aplikasi web Anda, meningkatkan pendapatan darinya, serta mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.
Untuk mempromosikannya secara efektif, tentukan dengan jelas target audiens Anda dan susun strategi untuk menerbitkan konten yang bermanfaat di setiap saluran pemasaran.
Misalnya, buat video yang menampilkan fitur-fitur aplikasi Anda, gabung dengan komunitas yang relevan di forum online, dan aktiflah berinteraksi dengan followers di akun media sosial Anda.
Apa perbedaan membuat aplikasi web dengan no-code platform?
Apa pun metode Anda untuk membuat aplikasi web, prinsip-prinsip dasar seperti perencanaan, desain UI/UX, dan pengujiannya tidak akan jauh berbeda. No-code platform seperti Hostinger Horizons membuat semua langkah ini menjadi lebih praktis.
Berikut adalah 6 keuntungan untuk membuat aplikasi web dengan no-code platform.
Pengembangan yang lebih cepat
Dengan menggunakan no-code platform, Anda bisa mempercepat waktu pengembangan secara signifikan. Daripada harus menulis dan mendebug kode secara manual, Anda bisa membuat aplikasi berbasis web dalam hitungan menit dengan mengatur elemen secara visual atau meminta AI untuk menulis kodenya.
Hasilnya, deployment aplikasi menjadi lebih singkat, anggarannya lebih hemat, dan Anda bisa menerima masukan dari pengguna lebih cepat.
Perubahan dalam skill dan keahlian
Selain memudahkan proses pembuatan aplikasi, no-code platform juga mulai mengubah kebutuhan skill yang diperlukan.
Kini, kemampuan pemrograman tidak lagi menjadi sebuah keharusan. Anda bisa lebih fokus mempelajari skill yang membantu meningkatkan proses bisnis dan pengalaman pengguna.
Prioritas pada desain visual
Ketika membuat aplikasi dengan no-code platform, fokus Anda akan beralih pada desain visualnya karena tidak perlu menulis coding secara manual.
Anda pun bisa merencanakan alur penggunaan, menyempurnakannya, dan mendesain tata letak aplikasi sebelum mulai membuatnya. Metode visual ini membantu Anda mengidentifikasi masalah lebih awal dan menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Mengurangi proses teknis yang rumit
No-code platform memang meminimalkan kebutuhan akan skill teknis, tapi Anda harus tetap memahami cara kerja platform tersebut. Seiring proyek Anda berkembang, Anda perlu memperhatikan batasan performa, opsi penyesuaian, dan integrasi berbagai sistem yang dibutuhkan.
Validasi dan iterasi yang lebih cepat
Menggunakan no-code platform juga bisa membantu Anda mempercepat pengujian dengan membuat prototipe yang fungsional dan menerapkan update dengan segera.
Perolehan masukan yang cepat ini akan menunjukkan area mana yang berhasil dan yang perlu diperbaiki sebelum Anda mengalokasikan lebih banyak waktu dalam pengembangannya.
Kemungkinan kolaborasi yang lebih baik
Dengan elemen desain yang sederhana dan mudah dipahami siapa saja, no-code platform bisa membantu meningkatkan kerja sama tim. Anggota tim lain bisa melihat dan mengakses aplikasi sembari dibuat sehingga mereka bisa memberikan masukan langsung daripada harus menunggu dijelaskan oleh developer.
Kesimpulan
No-code platform kini memungkinkan siapa saja membuat aplikasi berbasis web, bahkan bagi pemula yang tidak memiliki skill teknis.
Namun, agar prosesnya berjalan lancar, Anda tetap harus memiliki pengetahuan dasar tentang pembuatan aplikasi web, termasuk menetapkan ide dan rencana Anda, menentukan fungsi inti aplikasi, dan melakukan perbaikan berdasarkan masukan pengguna.
Apabila sudah memiliki gagasan dasar tersebut, Anda tinggal menggunakan app generator AI seperti Hostinger Horizons untuk mengubah ide Anda menjadi aplikasi berbasis web yang mampu mengatasi masalah pengguna.
Siap mewujudkan ide aplikasi Anda? Yuk, coba Hostinger Horizons sekarang dan onlinekan aplikasi web Anda tanpa menulis coding sedikit pun!
Tanya jawab (FAQ) cara membuat aplikasi berbasis web
Apakah mudah membuat aplikasi berbasis web?
No-code dan low-code platform memudahkan siapa saja membuat aplikasi web dasar tanpa harus menguasai skill pemrograman. Namun, aplikasi web yang kompleks dengan fitur dan integrasi khusus biasanya memerlukan skill teknis tingkat lanjut.
Bahasa pemrograman apa yang digunakan untuk aplikasi web?
Aplikasi berbasis web biasanya menggunakan beberapa bahasa pemrograman sekaligus. HTML, CSS, dan JavaScript umumnya digunakan untuk membuat tampilan front-end aplikasi. Di bagian backend, bahasa pemrograman yang digunakan biasanya meliputi Python, Ruby, PHP, Node.js, dan Java untuk mengelola data, logika, dan operasi server.
Berapa biaya membuat aplikasi berbasis web?
Dengan metode slow-code, satu aplikasi web biasanya membutuhkan biaya antara puluhan hingga ratusan juta, tergantung pada tingkat kerumitannya. Namun, menggunakan no-code platform seperti Hostinger Horizons, Anda bisa mulai membuat aplikasi berbasis web hanya dengan biaya mulai dari Rp331900.00/bulan.