Cara memulai bisnis kerajinan rajut (crochet) untuk mengubah hobi menjadi keuntungan

Cara memulai bisnis kerajinan rajut (crochet) untuk mengubah hobi menjadi keuntungan

Suka membuat aksesori fashion atau mainan rajut yang unik dan penuh gaya? Pernah berpikir untuk menjual hasil karya Anda tapi bingung cara memulainya? Jangan khawatir, kami akan memberikan panduannya.

Di artikel ini, Anda akan mempelajari langkah-langkah memulai bisnis kerajinan rajut, mulai dari menentukan niche, mendesain produk, menyiapkan toko online, hingga cara memasarkan karya Anda secara lebih luas.

Kami juga punya berbagai tips dari para pelaku bisnis rajut yang memang berawal dari hobi lalu sukses menjadikannya sebagai bisnis yang menghasilkan.

Tenang, kami menyiapkan panduan ini agar mudah diikuti, bahkan oleh pemula. Jadi, siapa pun bisa mencobanya, termasuk Anda. Sudah siap mengubah hobi Anda menjadi keuntungan? Yuk, langsung mulai saja!

Cara memulai bisnis kerajinan rajut dalam 10 langkah

1. Temukan niche atau target pasar Anda

Langkah pertama adalah mencari tahu jenis produk rajut yang paling Anda sukai sekaligus sudah Anda pahami cara membuatnya. Misalnya, kalau senang membuat produk cepat jadi seperti topi atau syal, ini bisa menjadi titik awal yang bagus.

Sebaliknya, kalau Anda ahli membuat pola yang lebih rumit seperti boneka amigurumi atau dekorasi renda, karya Anda bisa menarik pembeli yang lebih spesifik. Fokuslah pada produk yang bisa Anda buat tanpa harus repot belajar dari nol. Ingat, bisnis ini seharusnya membuat Anda merasa senang melakukannya, bukan justru kewalahan.

Setelah itu, coba pikirkan target pelanggan Anda. Siapa yang paling mungkin membeli produk rajut Anda? Boneka rajut, misalnya, cocok untuk orang yang sedang mencari hadiah unik atau penggemar karakter tertentu. Sementara itu, aksesori seperti syal rajut atau kupluk biasanya menarik bagi calon pembeli yang mengikuti tren fashion.

Anda juga bisa menyasar konsumen yang peduli lingkungan dengan menggunakan benang eco-friendly atau membuat produk guna ulang seperti tote bag. Semakin jelas target pasar yang dipilih, semakin mudah pula Anda menyesuaikan produk dengan kebutuhan mereka serta memasarkannya.

Luangkan waktu untuk benar-benar memahami siapa calon pelanggan Anda, apa yang mereka cari, dan bagaimana produk rajut Anda bisa masuk ke dalam keseharian mereka.

Sebagai contoh, Mirai Knittery berhasil menemukan target pasar yang tepat dengan berfokus pada pelanggan yang peduli lingkungan. Mereka membuat produk rajutan berkualitas tinggi menggunakan serat alami seperti katun, sutra, dan wol, yang sejalan dengan tren produk berkelanjutan (sustainable).

Homepage Mirai Knittery

Demikian juga, Constellation Crochet memilih fokus pada niche boneka rajut sesuai permintaan. Mereka menawarkan desain kustom yang cocok bagi pelanggan yang mencari hadiah unik dan berkesan.

Halaman Toko Crochet Constellation

2. Lakukan riset pasar secara menyeluruh

Riset pasar membantu memastikan ide produk Anda benar-benar memiliki potensi penjualan. Dengan memahami produk yang populer di pasaran, Anda bisa mengukur potensi ide bisnis Anda, memahami calon pelanggan, dan meminimalkan risiko kerugian.

Misalnya, produk kerajinan rajut biasanya memiliki tren musiman, seperti saat-saat menjelang hari raya ketika banyak orang mencari hadiah dalam bentuk pakaian atau aksesori. Anda bisa memanfaatkan tool seperti Pinterest dan Google Trends untuk mempelajari pola ini.

Memahami siklus musiman ini akan membantu Anda menentukan waktu terbaik untuk meluncurkan produk baru dan memaksimalkan penjualan.

Contohnya, aksesori rajutan berbentuk ketupat atau keranjang hampers akan banyak dicari di bulan Ramadan mendekati lebaran, sementara ornamen Natal biasanya laris saat akhir tahun. Untuk aksesori fashion, tren permintaannya relatif stabil sepanjang tahun, seperti pada contoh Google Trends di atas.

Jangan lupa, ikuti diskusi tentang bisnis kerajinan rajut di media sosial seperti X (Twitter), Threads, dan grup Facebook. Dari sana, Anda bisa melihat topik yang sedang ramai dibicarakan sekaligus mendapatkan inspirasi produk.

”Lewat Threads, saya bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan dan membangun komunitas yang loyal terhadap brand saya. Ini menjadi bagian besar dalam keberhasilan bisnis saya.”Eglė Šilevaitė, Curly Knits.

3. Bangun identitas brand yang unik

Identitas brand akan menjadi hal yang membedakan bisnis rajut Anda dari yang lain, sekaligus membantu pelanggan mengingat Anda dengan lebih baik.

Membangun brand yang kuat dan konsisten tidak harus menguras budget, yang penting Anda tetap autentik dan memperhatikan detail kecil. Anggap saja brand sebagai kepribadian bisnis Anda yang akan tercermin di berbagai media, mulai dari kemasan produk hingga platform online.

Buat nama bisnis dan logo yang mudah diingat

Nama bisnis sebaiknya sesuai dengan niche dan mencerminkan gaya Anda.

Misalnya, Anda bisa memilih nama seperti Knitika Living kalau fokus pada produk dekorasi rumah, atau Knitty Bitty untuk produk mainan rajut. Cobalah mengumpulkan beberapa nama yang paling pas dengan niche Anda, lalu diskusikan dengan teman atau komunitas online untuk mendapatkan masukan sebelum membuat pilihan final.

Untuk logonya, pikirkan elemen khas seperti kait, benang, atau pola rajutan agar calon pelanggan langsung tahu jenis bisnis Anda. Contohnya, Mirai Knittery menggunakan huruf pertama brand mereka yang dipadukan dengan bola benang.

Halaman Tentang Kami Mirai Knittery

Apabila belum memiliki pengalaman desain, Anda bisa menggunakan tool pembuat logo agar tidak perlu repot merancangnya dari nol. Kalau membutuhkan panduan selengkapnya, Anda bisa menyimak tutorial kami tentang cara membuat logo sendiri.

Tentukan gaya brand Anda

Estetika bisnis Anda harus menarik bagi target audiens. Kalau menjual produk ramah lingkungan, Anda bisa menggunakan warna-warna natural dan desain minimalis. Sebaliknya, kalau memilih niche mainan rajut, gunakan warna cerah dan ceria untuk menarik perhatian anak-anak dan keluarga.

Pastikan juga gaya visual brand Anda konsisten di seluruh area, seperti foto produk, media sosial, hingga kemasan produk. Hal ini akan memperkuat identitas brand Anda serta membantu membangun kepercayaan calon pelanggan.

Tips dari kami, pilih tiga warna utama dan dua jenis font untuk digunakan dalam logo, kemasan, dan materi promosi. Dengan begitu, identitas brand Anda akan terlihat lebih rapi dan serasi.

Ceritakan kisah di balik bisnis Anda

Orang-orang cenderung merasa lebih dekat dengan brand yang punya cerita personal. Gunakan bagian About Us di website atau toko online Anda untuk menceritakan alasan Anda menekuni hobi merajut dan hal-hal yang membuat produk Anda berbeda, seperti yang dilakukan oleh Constellation Crochet:

Misalnya, Anda bisa menceritakan bahwa hobi merajut membantu Anda rileks setelah seharian bekerja, atau menjelaskan komitmen Anda untuk menggunakan bahan ramah lingkungan. Tuliskan paragraf singkat tentang kesukaan Anda pada hobi merajut dan hal-hal yang menginspirasi karya-karya Anda.

Sentuhan personal seperti ini menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan dan membuat mereka ingin mendukung bisnis Anda, yang kemudian bisa Anda jadikan sebagai narasi brand.

4. Buat lini produk yang beragam

Membuat lini produk yang beragam memungkinkan Anda menjangkau berbagai jenis pelanggan sekaligus menjaga beban kerja Anda tetap realistis.

Dalam hal ini, Anda perlu menyeimbangkan kreativitas dengan efisiensi; yaitu menyediakan produk yang bervariasi untuk menarik pembeli, tanpa membuat Anda sendiri merasa kewalahan.

Mulai dengan koleksi kecil yang bisa Anda fokuskan

Sebagai permulaan, buat dua atau tiga produk inti yang paling mencerminkan niche dan keahlian Anda.

Seperti yang disarankan oleh Eglė dari Curly Knits, mulailah dari produk kecil terlebih dahulu agar tidak buang-buang waktu atau modal untuk produk yang ternyata kurang laku.

“Saya membuat beberapa produk, menunjukkannya kepada keluarga dan teman, lalu meminta masukan dari mereka sebelum menambah koleksi produk. Cara ini membantu saya fokus pada hal-hal yang benar-benar disukai calon pelanggan.“ ‒ Eglė Šilevaitė, Curly Knits

Contohnya, kalau niche Anda adalah kerajinan rajut ramah lingkungan, koleksi awal Anda bisa berupa tote bag rajut, waslap berbahan organik, dan alas piring dari benang katun alami.

Selain itu, pilih produk yang bisa dibuat dalam berbagai warna atau pola, seperti tote bag dalam warna cokelat alami untuk hampers lebaran, atau warna pastel cerah untuk musim liburan.

Lini produk yang jelas akan mempermudah alur kerja Anda sekaligus membantu pelanggan mengenali brand Anda.

Tawarkan opsi produk kustom

Menyediakan opsi pesanan kustom akan menjadi nilai plus bagi pelanggan. Contohnya, berikan pilihan untuk memesan produk selimut bayi yang warnanya sesuai dengan tema kamar bayi agar terasa lebih personal.

Tampilkan opsi ini dengan jelas di halaman produk Anda. Jangan lupa cantumkan biaya tambahan atau waktu pengerjaan ekstra yang sekiranya dibutuhkan. Anda juga bisa menyiapkan formulir sederhana untuk pesanan kustom, seperti yang dilakukan oleh Constellation Crochet.

Sertakan produk digital

Untuk menambah variasi produk tanpa memperberat beban kerja Anda, coba tawarkan pola rajutan dalam bentuk digital. Pola ini bisa dijual berkali-kali setelah dibuat, yang berpotensi menjadi sumber pendapatan pasif.

Misalnya, kalau Anda punya pola asli hasil karya sendiri untuk topi rajut, jual pola tersebut ke komunitas crafter yang mencari ide proyek baru. Know Now, misalnya, menjual pola untuk tas rajut yang bisa dibolak-balik.

Gunakan tool seperti Canva untuk membuat panduan pola dalam bentuk PDF, dengan gambar yang jelas dan instruksi langkah demi langkah. Mulailah dengan versi gratis, lalu upgrade ke premium sesuai kebutuhan.

Buat bundle produk

Bundle bisa mendorong pembelian dengan nilai transaksi yang lebih besar, karena pelanggan mendapatkan beberapa item sekaligus dengan harga lebih hemat.

Contohnya, Anda bisa menjual satu set tatakan gelas dengan taplak meja yang serasi, atau selimut bayi dengan sepatu rajut mini. Paket seperti ini sangat menarik sebagai hadiah, terutama saat liburan atau momen spesial.

Cobalah bereksperimen dengan satu atau dua bundle produk, lalu pantau respons pelanggan. Jangan lupa tunjukkan jumlah penghematan yang akan didapat pelanggan daripada membeli produk satuan. Selain itu, pastikan bundle tetap mencerminkan gaya dan identitas brand Anda.

5. Tentukan strategi harga yang menguntungkan

Menentukan harga produk rajutan terkadang bisa cukup membingungkan, karena Anda perlu menghitung waktu, bahan, dan keuntungan yang ingin didapat. Harga yang ditentukan harus cukup untuk menutup modal dan menghargai usaha Anda, tapi tetap terjangkau bagi calon pembeli.

Mulailah dengan menghitung total biaya produksi setiap item. Sertakan semua komponen, seperti benang, jarum atau hakpen, kemasan, hingga biaya platform kalau Anda jualan online. Jangan lupa hitung waktu kerja Anda, dan tetapkan tarif per jam sesuai dengan skill yang dimiliki.

Misalnya, kalau Anda membutuhkan waktu tiga jam untuk membuat sebuah topi rajut dan menetapkan tarif Rp50.000 per jam, biaya untuk tenaga Anda adalah Rp150.000. Tambahkan biaya bahan dan kemasan untuk menentukan harga akhirnya.

Ingat, produk handmade memang wajar dihargai lebih tinggi karena eksklusivitas dan kualitasnya. Kalau masih pemula, Anda bisa menawarkan harga promo atau diskon kecil untuk menarik pembeli pertama. Tapi ingat, jangan terlalu murah karena Anda tetap harus menghargai karya sendiri.

Kemudian, tinjau harga produk Anda secara berkala. Kalau salah satu produk bisa cepat terjual, bisa jadi harganya masih bisa dinaikkan. Sebaliknya, kalau tidak kunjung laku, coba evaluasi apakah Anda perlu menyesuaikan harganya atau justru perlu mempromosikannya secara lebih kreatif.

Dengan menentukan harga produk secara bijak, bisnis kerajinan rajut Anda pun bisa terus menghasilkan keuntungan, sekaligus mampu bertahan dalam jangka panjang.

Agar bisnis Anda berjalan lancar dan terhindar dari masalah di kemudian hari, Anda perlu mengelola hal-hal terkait legal dan finansialnya sejak awal.

Mulailah dengan menentukan struktur bisnis yang sesuai. Kalau masih usaha sampingan, status usaha perseorangan saja biasanya sudah cukup. Namun, kalau membutuhkan perlindungan hukum tambahan, pertimbangkan untuk membentuk badan usaha resmi sesuai aturan di Indonesia.

Jangan lupa cek aturan daerah Anda terkait penjualan produk handmade. Ada wilayah yang mewajibkan izin usaha, jadi pastikan Anda memahami syarat-syaratnya. Kalau menjual produk ke luar negeri, pelajari juga aturan impor dan ekspor yang berlaku.

Pisahkan keuangan bisnis dan pribadi Anda. Buka rekening bank khusus bisnis agar lebih mudah mencatat pengeluaran, pemasukan, dan keuntungan. Cara ini juga akan sangat membantu saat waktunya mengurus pajak.

Nah, soal pajak, cari tahu apakah Anda wajib mengenakan pajak penjualan dan bagaimana cara melaporkannya. Simpan semua bukti transaksi, baik pemasukan maupun pengeluaran. Gunakan software akuntansi, atau minimal spreadsheet sederhana untuk mencatat arus kas.

Luangkan waktu secara rutin untuk meninjau laporan keuangan. Dengan begitu, Anda bisa memastikan keuangan bisnis Anda tetap sehat, sekaligus menemukan potensi masalah dengan lebih cepat.

7. Tentukan platform penjualan yang tepat

Memilih platform penjualan yang tepat memungkinkan Anda menjangkau target pembeli sekaligus mengembangkan bisnis Anda. Gabungkan strategi penjualan online dan offline agar produk Anda bisa dibeli oleh calon pelanggan di mana pun mereka berbelanja.

Penjualan lewat media sosial

Media sosial sekarang tidak hanya untuk promosi, tapi juga bisa menjadi saluran penjualan. Fitur seperti Instagram Shopping, TikTok Shop, atau Facebook Marketplace memungkinkan pelanggan langsung membeli produk rajut Anda dari postingan.

Konten yang menarik seperti video unboxing, proses pembuatan produk, atau testimoni pelanggan bisa mengarahkan audiens ke halaman penjualan Anda, sekaligus membuat pengalaman belanja mereka terasa lebih menyenangkan.

Untuk bisnis kerajinan rajut, Pinterest juga bisa menjadi platform yang efektif untuk menarik traffic jangka panjang dengan membuat pin produk yang menarik.

Marketplace

Ada beberapa platform khusus untuk menjual produk handmade, seperti Etsy atau Amazon Handmade. Meskipun merupakan marketplace luar negeri, keduanya bisa membantu menghubungkan brand Anda dengan audiens yang memang sedang mencari produk handmade.

Kalau masih beroperasi secara lokal, Anda bisa memilih Shopee atau Carousell. Namun, marketplace ini tidak dikhususkan untuk produk handmade sehingga bisnis Anda mungkin kesulitan menjangkau target pembeli spesifik.

Sebagai titik awal, marketplace bisa membantu memperkenalkan bisnis Anda kepada pelanggan baru sebelum akhirnya berjualan secara langsung di website.

Meski begitu, marketplace juga memiliki keterbatasan. Seperti yang disampaikan Eglė dari Curly Knits:

”Biaya di Etsy cukup tinggi, dan sulitnya lagi, kita harus bersaing dengan para reseller. Karena itulah saya memilih Pinterest, Threads, dan website sendiri untuk langsung terhubung dengan pelanggan.” ‒ Eglė Šilevaitė, Curly Knits.

Penjualan langsung

Strategi penjualan ini memungkinkan Anda berinteraksi langsung dengan pembeli. Anda bisa mengikuti pameran produk kerajinan tangan, membuka pop-up store, atau hadir di acara komunitas.

Selain memperkenalkan produk, cara ini juga membantu Anda mengumpulkan masukan, menguji produk baru, dan membangun koneksi yang lebih erat dengan pelanggan.

Untuk memfasilitasi penjualan langsung, Anda bisa menggunakan WhatsApp Business.

Kerja sama dengan brand lain

Kerja sama dengan usaha lokal seperti butik atau toko suvenir bisa memperluas jangkauan Anda. Dengan menjual produk lewat toko yang sudah punya pelanggan tetap atau membuat lini produk eksklusif bersama mereka, brand Anda berpotensi dikenal oleh lebih banyak orang.

Kolaborasi seperti ini akan menguntungkan kedua pihak, karena mitra bisnis bisa mendapatkan produk unik dari Anda dan Anda bisa memperoleh pelanggan baru.

Toko online

Website pribadi adalah saluran penjualan yang paling fleksibel sekaligus bisa sepenuhnya disesuaikan dengan brand Anda. Di toko online sendiri, Anda bebas mengatur tampilan produk, menentukan harga, hingga mengatur promosi tanpa biaya tambahan dari pihak eksternal.

Selain itu, memiliki website toko online juga membuat brand Anda terlihat lebih profesional tanpa harus bersaing dengan ratusan atau bahkan ribuan penjual lainnya.

”Saya membuat website untuk menghubungkan semuanya di satu tempat: Pinterest, Instagram, dan Threads. Website ini seperti rumah bagi brand saya, dan terlihat jauh lebih profesional.” ‒ Eglė Šilevaitė, Curly Knits

Anda bisa menggunakan website builder untuk membuat toko online dengan tampilan profesional yang sesuai dengan identitas brand Anda.

Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus membuat karya kerajinan rajut yang berkualitas, tanpa harus repot dengan hal-hal teknis terkait desain dan backend website Anda.

8. Siapkan toko online Anda

Saat menyiapkan toko online, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Deskripsi produk. Tulis deskripsi yang jelas, menarik, serta menunjukkan nilai dan manfaat yang membuat produk Anda istimewa, mulai dari desain, jenis benang, hingga opsi produk kustom yang Anda sediakan.
  • Gambar produk. Gunakan foto berkualitas tinggi yang diambil dari berbagai sudut agar detail rajutan, jahitan, dan teksturnya terlihat jelas.
  • Responsif di perangkat seluler. Pastikan toko online Anda bisa diakses tanpa masalah di HP maupun tablet, karena sekarang ini hampir semua orang belanja online lewat gadgetnya.
  • Navigasi dan tata letak. Tampilkan menu yang rapi, sederhana, dan mudah digunakan agar pembeli bisa menelusuri toko online dan produk Anda dengan lancar. Selain itu, tata letak yang baik membuat pelanggan senang berbelanja di toko Anda.

Apabila mencari platform toko online yang praktis, gunakan website builder dengan fitur AI seperti Website Builder Hostinger. Setelah mengupload foto produk, Anda bahkan bisa memanfaatkan tool AI untuk membuat deskripsi produk yang menarik secara otomatis.

Eglė dari Curly Knits juga merasa sangat terbantu dengan Website Builder Hostinger karena simpel dan efisien. Menurutnya, tool ini membantunya lebih fokus pada proses kreatif untuk membuat produk yang menarik daripada menangani aspek teknis website yang membingungkan.

9. Susun strategi pemasaran yang efektif

Strategi pemasaran yang tepat akan membantu bisnis kerajinan rajut Anda lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli dan menghasilkan penjualan yang stabil, bahkan meski hanya sebagai usaha sampingan.

Prosesnya pun tidak harus ribet atau mahal, asalkan Anda tetap konsisten dan bisa mencari cara kreatif dalam menjalankannya.

Mulailah dengan mencari tahu platform online yang paling sering digunakan oleh target pembeli Anda. Media sosial seperti Instagram, Pinterest, dan Facebook sangat efektif untuk memamerkan produk handmade yang menarik secara visual.

Upload foto produk yang berkualitas, ceritakan proses pembuatannya, atau buat konten inspiratif seperti tips memilih benang, cara styling syal, atau ide hadiah handmade.

Strategi content marketing seperti ini juga efektif untuk membangun kepercayaan. Anda bisa membuat postingan blog, video singkat, atau tutorial yang menunjukkan keahlian Anda. Lihat contohnya dari Curly Knits yang berbagi tips dan trik merajut serta pola gratis di blog mereka:

Halaman blog Curly Knits

Misalnya, Anda bisa membuat reels Instagram yang menunjukkan proses finishing produk, atau menulis postingan blog tentang rekomendasi benang rajut untuk pemula. Dengan begitu, audiens tidak hanya melihat hasil akhir produk Anda, tapi juga ikut merasakan dedikasi Anda dalam membuatnya.

Jangan lupa sisipkan CTA sederhana, seperti “Lihat koleksi lainnya di toko online kami” untuk mengarahkan audiens ke toko Anda.

Buat juga campaign musiman untuk meningkatkan penjualan di momen tertentu, seperti tatakan gelas berbentuk hati menjelang Valentine, atau ornamen pohon cemara untuk Natal. Produk seperti ini biasanya laris sebagai hadiah unik.

Umumkan koleksi spesial ini jauh-jauh hari sebelum tanggal perayaannya, bagikan sneak peek di media sosial, atau tawarkan pre-order dengan bonus menarik. Anda bisa menawarkan diskon terbatas atau gratis ongkir dengan jumlah pembelian tertentu.

Selain promosi, Anda juga harus membangun kepercayaan pelanggan. Tampilkan testimoni di website atau akun media sosial Anda, serta balas komentar dan DM dengan cepat agar calon pembeli merasa dihargai.

Sebagai contoh, Constellation Crochet menggunakan ulasan pelanggan di websitenya untuk meyakinkan calon pembeli tentang kualitas produk mereka:

Untuk memperluas jangkauan bisnis, coba adakan giveaway, kolaborasi dengan influencer, atau ikut challenge rajutan yang sedang tren. Anda juga bisa memberikan produk gratis sebagai imbalan bagi pelanggan yang memberikan ulasan jujur, atau mengadakan kontes ”tag temanmu” di media sosial.

Semakin konsisten Anda membangun interaksi seperti ini, semakin kuat pula komunitas dan basis pelanggan setia yang percaya pada kualitas karya Anda.

10. Kelola stok, persediaan, dan jadwal produksi

Manajemen stok dan jadwal produksi yang rapi akan membantu bisnis kerajinan rajut Anda berjalan lebih lancar, terutama kalau Anda memiliki waktu terbatas.

Buat sistem sederhana untuk mencatat bahan dan produk yang sudah jadi. Simpan benang, kemasan, dan stok barang di wadah yang sudah diberi label agar mudah ditemukan. Gunakan spreadsheet untuk mencatat inventaris, misalnya benang yang hampir habis atau item yang perlu diproduksi ulang.

Untuk produksi, buatlah jadwal yang sesuai dengan rutinitas Anda. Misalnya, gunakan waktu malam hari atau akhir pekan untuk membuat produk baru atau memenuhi pesanan. Kalau menerima pesanan kustom, pastikan Anda menetapkan deadline yang lebih lama agar tidak terburu-buru.

Jangan lupakan kontrol kualitas. Cek kekuatan jahitan, kerapian rajutan, dan finishing produk sebelum dikirim ke pembeli. Detail kecil seperti ini bisa membuat pelanggan merasa puas dan kembali belanja lagi di toko Anda.

Tips berguna

Siapkan stok ekstra untuk produk best seller, terutama menjelang hari raya atau liburan panjang. Dengan begitu, Anda tidak akan kewalahan ketika permintaan melonjak.

Kesimpulan

Memulai bisnis rajutan bukan hanya soal mencari keuntungan dari hobi, tapi juga cara untuk berbagi kreativitas dengan lebih banyak orang.

Dengan menentukan niche, melakukan riset pasar, membangun identitas brand, dan menyiapkan lini produk yang tepat, Anda sudah punya landasan yang kuat untuk memulai bisnis kerajinan rajut yang berpotensi menghasilkan.

Ditambah dengan strategi harga yang jelas, pemasaran yang konsisten, dan manajemen stok yang rapi, bisnis Anda bahkan bisa terus tumbuh.

Ingat, tidak ada hasil yang instan dalam setiap usaha. Tapi dengan konsistensi dan strategi yang tepat, bisnis Anda pasti bisa berkembang menjadi brand yang dinantikan pelanggan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ubah hobi Anda menjadi keuntungan!

Tanya jawab (FAQ) cara memulai bisnis kerajinan rajut

Apakah bisnis rajutan menjanjikan?

Iya, masih sangat menjanjikan. Justru sekarang banyak orang mencari produk handmade karena lebih unik, personal, dan tidak pasaran. Selama Anda bisa menghadirkan desain yang menarik, menjaga kualitas, dan tahu cara memasarkannya, peluang bisnis rajut tetap terbuka lebar.

Apa produk kerajinan rajut yang paling laku?

Produk yang banyak dicari biasanya adalah dekorasi rumah, aksesori, dan produk musiman. Item kecil dengan harga terjangkau seperti tatakan gelas, gantungan kunci, scrunchie, atau kupluk juga laris karena multifungsi dan cocok sebagai hadiah.

Berapa modal awal untuk memulai bisnis rajutan?

Modalnya berbeda-beda tergantung pada skala usaha yang ingin Anda jalankan. Untuk pemula, cukup siapkan benang, hakpen atau alat rajut, dan sedikit bahan tambahan seperti kancing atau ritsleting. Dengan modal ratusan ribu saja, Anda sudah bisa mulai membuat beberapa produk untuk dijual.

Author
Penulis

Faradilla Ayunindya

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, sudah berpengalaman selama 10 tahun sebagai linguist dan 5 tahun sebagai Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca mengatasi masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.